Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti rencana pembangunan giant sea wall (GSW) sebagai agenda prioritas. Untuk membahas lebih lanjut, ia mengundang sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan di Jakarta dalam sebuah rapat terbatas pada Kamis (13/6).
Proyek GSW termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Pemerintah dikabarkan akan membentuk satuan tugas khusus yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana, menjelaskan bahwa GSW nantinya akan membentang dari wilayah Banten hingga ke Jawa Timur, tepatnya dari Tangerang sampai Gresik, dengan panjang total sekitar 946 kilometer.
Pemerintah juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk pembiayaan proyek ini. Skema investasi terbuka untuk sektor-sektor yang relevan guna mewujudkan proyek lintas wilayah tersebut.
Tak hanya dalam rapat terbatas, Prabowo juga kembali menegaskan pentingnya proyek GSW ketika menghadiri penutupan International Conference on Infrastructure (ICI).
“Saya ingin garisbawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis sangat vital bagi kita, merupakan salah satu megaproyek, harus kita laksanakan adalah Giant Sea Wall, tanggul laut pantai utara Jawa,” ujar Prabowo di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6).(12/6).
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah kepala daerah. Pada kesempatan itu, Prabowo sempat mencari keberadaan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengingat keterlibatan Jakarta dalam proyek GSW. Namun, kehadiran Pramono tidak terlihat.
“Di sini Gubernur DKI hadir tidak? Enggak hadir, waduh ini coba diselidiki kenapa tidak hadir,” tutur dia sambil tertawa.
Kendati demikian, Prabowo mengungkapkan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan Pramono. Ia memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan dukungan terhadap proyek ini.
“Jadi saya bilang DKI harus urunan, pemerintah pusat urunan. Jadi kalo USD 8 miliar. Katakanlah 8 tahun berarti USD 1 miliar satu tahun. Menkeu sudah kelihatan tegang, melihatnya. Tenang bu, DKI nyumbang,” seloroh Prabowo kepada Menkeu Sri Mulyani yang juga hadir dalam acara tersebut.
GSW akan berfungsi sebagai pelindung kawasan pesisir utara Jawa dan membentang dari Banten ke Gresik. Jika direalisasikan dalam cakupan penuh sepanjang 500 kilometer, durasi pengerjaannya diperkirakan dapat memakan waktu hingga dua dekade.
Tanggul laut raksasa ini dianggap sangat krusial untuk perlindungan wilayah utara Pulau Jawa. Proyek ini sebenarnya sudah masuk ke dalam rencana Bappenas sejak 1995. Dengan latar belakang tersebut, Prabowo menunjukkan tekad untuk segera memulai pelaksanaan GSW.
Secara khusus, untuk pembangunan di kawasan Teluk Jakarta, Prabowo memperkirakan total biaya berkisar antara USD 8 hingga 10 miliar, dengan estimasi waktu penyelesaian sekitar delapan tahun. Ia juga menegaskan pentingnya kontribusi bersama antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta dalam pembiayaan proyek ini.