Jakarta, Suarabersama.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik keputusan pemerintah Indonesia membeli 50 pesawat Boeing buatan Amerika Serikat. Langkah ini disebut sebagai bagian dari kesepakatan dagang strategis dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump, sekaligus upaya membangun kembali kejayaan maskapai nasional Garuda Indonesia.
Berbicara di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7), Prabowo menegaskan bahwa pembelian pesawat tersebut bukan semata bentuk diplomasi dagang, melainkan kebutuhan riil untuk memperkuat armada nasional.
“Saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu, ya, kita butuh pesawat-pesawat baru,” tegas Prabowo.
Ia menyatakan, pembelian 50 pesawat Boeing merupakan bentuk kesepakatan saling menguntungkan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Menurut Prabowo, Garuda Indonesia memang membutuhkan tambahan armada untuk mendukung pengembangan jaringan penerbangan nasional dan internasionalnya.
“Saya kira enggak ada masalah karena kita memang butuh. Mereka ingin jual, pesawat Boeing juga cukup bagus,” ujarnya.
Trump sebelumnya mengumumkan bahwa pembelian tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang baru yang akan menurunkan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32% menjadi 19%. Sebagai gantinya, Indonesia berkomitmen membeli produk-produk AS, termasuk energi, pertanian, dan pesawat Boeing.
Meskipun tidak merinci jenis pesawat yang akan dibeli maupun sumber pendanaan transaksi, Presiden Prabowo memastikan bahwa Garuda tetap akan mengoperasikan pesawat pabrikan Eropa seperti Airbus, sebagai bagian dari diversifikasi armada.
“Garuda adalah kebanggaan kita, Garuda adalah flag carrier nasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia,” tandasnya.
Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis pemerintah Indonesia dalam menghidupkan kembali Garuda Indonesia, sekaligus meredam dampak kebijakan tarif tinggi yang sempat dilontarkan AS terhadap produk-produk Indonesia.
(HP)



