Suara Bersama

Prabowo Akui Bahas Proyek Whoosh dengan Ignasius Jonan di Istana

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengonfirmasi bahwa pertemuannya dengan mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Istana Kepresidenan, Senin (3/11), salah satunya membahas isu terkait proyek kereta cepat Whoosh.

Prabowo mengatakan, ia memanggil Jonan untuk berdiskusi mengenai sejumlah hal strategis, termasuk seputar transportasi dan kebijakan publik. Ia memandang Jonan sebagai sosok yang memiliki pengalaman panjang di bidang transportasi dan pemerintahan.

“Kita tukar-menukar pandangan. Beliau, saya kira, tokoh, tokoh bangsa. Jadi, saya senang selalu ketemu dan tukar-menukar pandangan dalam banyak hal,” kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).

Saat ditanya secara khusus apakah pembahasan itu mencakup soal kereta cepat Whoosh, Prabowo membenarkan.

“Ya, kita bicara, selalu,” imbuhnya.

Namun, berbeda dengan penjelasan Presiden, Ignasius Jonan menyatakan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut tidak ada pembahasan khusus mengenai proyek Whoosh.

“Enggak, saya enggak diminta masukan kok soal itu,” kata Jonan usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan, Senin sore (3/11).

Jonan menegaskan bahwa dirinya hadir sebagai warga negara biasa, bukan dalam kapasitas mantan pejabat. Ia mengaku hanya berdiskusi dengan Presiden mengenai sejumlah program prioritas pemerintahan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program pemberdayaan masyarakat.

“Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal, mungkin tidak mungkin,” kata Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan yang menjabat pada periode 2014–2016 di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dikenal sebagai figur yang tegas dan berprinsip kuat terhadap aspek keselamatan transportasi.

Sebelum jabatannya digantikan oleh Budi Karya Sumadi pada Juli 2016, Jonan dikenal cukup kritis terhadap rencana pembangunan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung.

“Keselamatan itu tidak bisa ditawar karena keselamatan itu harus single standard. Standarnya itu tunggal, jadi bukan soal harga, ini keselamatan,” ujar Jonan di Istana Kepresidenan, Rabu (2/9/2015).

Ia menekankan bahwa keselamatan penumpang tidak boleh dikompromikan, terlepas dari nilai investasi yang ditawarkan pihak asing, baik dari China maupun Jepang.

“Apa kita berani soal keselamatan: oh ini lebih murah, tapi selamat? Tidak selamat dikit tidak apa-apa, kan tidak. Ini saya sebagai menteri teknis ya. Yang bertugas mengurus transportation safety saya,” tuturnya.

Pernyataan Jonan di masa lalu kini kembali menjadi sorotan di tengah pembicaraan publik mengenai utang dan operasional proyek Whoosh. Meski tak lagi menjabat, pandangan Jonan dinilai tetap relevan karena menyoroti aspek fundamental: bahwa keselamatan dan standar pelayanan publik tidak boleh dikorbankan demi efisiensi biaya. (*)(

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten − seven =