Suara Bersama

PLTN Jadi Strategi Kunci Net Zero Emission, Kemdiktisaintek Siapkan SDM Unggul

Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai bagian dari strategi Net Zero Emission Indonesia 2060, dengan fokus utama pada penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang tersebut.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, dalam kegiatan Executive Meeting dan Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) 2025, Senin (27/10).

“Presiden telah menegaskan bahwa pemanfaatan energi alternatif, termasuk tenaga nuklir, menjadi kebutuhan yang harus kita kuasai untuk memastikan keberlanjutan dan kedaulatan energi nasional,” kata Menteri Brian melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Mendiktisaintek menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun peta kebutuhan SDM nasional yang diselaraskan dengan delapan industri strategis, salah satunya sektor energi.

Sebagai upaya konkret, pemerintah tengah melakukan reformulasi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memastikan arah program pendidikan tinggi dan riset nasional sejalan dengan pembangunan industri masa depan, termasuk pengembangan teknologi nuklir.

“Beasiswa akan juga diarahkan pada bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang mendukung riset energi terbarukan, teknologi reaktor, serta manajemen keselamatan nuklir,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Brian mengungkapkan bahwa kebijakan pengembangan SDM energi nuklir ini juga melibatkan kolaborasi internasional dengan sejumlah negara mitra seperti Rusia, Prancis, Jepang, dan Australia. Program tersebut mencakup joint degree dan world-class research exposure guna mempercepat transfer pengetahuan serta meningkatkan kapasitas SDM di bidang energi nuklir.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo menekankan bahwa kesiapan SDM menjadi faktor krusial dalam menjamin keselamatan dan efektivitas pengawasan pada setiap tahapan pengembangan PLTN.

“Dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan, Indonesia telah berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Pembangunan PLTN menuntut kesiapan menyeluruh dari kebijakan, infrastruktur, hingga kapasitas pengawasan yang andal,” ucap dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menilai pembangunan PLTN merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional di tengah tantangan transisi energi global.

“Di era transisi energi, PLTN menjadi peluang strategis untuk memperkuat dekarbonisasi dan inovasi teknologi. Dukungan regulasi, kelembagaan, dan peningkatan SDM menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan implementasinya,” tutur Yuliot Tanjung.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − 13 =