Suara Bersama

PGN Amankan Pasok Gas dari PJBG Blok Cepu dan Blok Muriah

Jakarta, Suarabersama.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) baru saja menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Pertamina EP Cepu untuk pasokan gas dari Blok Cepu dan Amandemen PJBG dengan Saka Energi Muriah Ltd untuk pasokan gas dari Blok Muriah. Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka IOG Supply Chain & National Capacity Summit 2024 (IOG SCM Summit).

Pada acara tersebut, PGN diwakili oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, Rosa Permata Sari. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, serta Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko.

Industri minyak dan gas (migas) memiliki peranan penting dalam perekonomian, sehingga diperlukan pengelolaan sumber/pasokan yang optimal untuk mendukung pembangunan. Pemerintah, SKK Migas, serta badan usaha lainnya berperan dalam optimalisasi rantai pasokan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan bahwa potensi gas yang besar telah ditemukan di IDD, Sulawesi Selatan, yang bisa mencapai sekitar 20 TCF. Selain itu, potensi gas juga teridentifikasi di Masela dan Andaman. “Tinggal bagaimana kita mengelolanya bersama-sama, bagaimana kita bekerja sama dan kita juga harus mempunyai orang-orang cakap untuk mengelolanya,” ujar Luhut dalam keterangannya, Kamis (15/8/2024).

Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi keynote speech pada pembukaan IOG SCM Summit di Jakarta Convention Center, Rabu (14/8/2024). Luhut mengungkapkan tiga kunci strategis untuk memastikan keamanan energi Indonesia, salah satunya adalah memanfaatkan pasokan dalam negeri.

Di kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa pengembangan industri migas domestik akan memperkuat rantai pasokan, mengurangi ketergantungan impor, dan mempercepat penyediaan barang dan jasa. Pengembangan pasokan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto, menyebutkan bahwa diskusi dalam IOG SCM Summit bertujuan untuk memperkuat industri hulu migas dan memastikan pasokan yang tidak hanya kuat tetapi juga fleksibel untuk menyesuaikan dengan pasar global.

PGN juga memperhatikan ketiga concern dari pemerintah dan regulator tersebut. Dengan adanya PJBG dari Blok Cepu, PGN akan melanjutkan pengelolaan jaringan gas rumah tangga (jargas) Lamongan yang sebelumnya mendapatkan pasokan gas dari Madura Offshore, kini beralih dari Jambaran Tiung Biru (JTB). Volume gas yang disalurkan adalah 0,2 MMSCFD hingga tahun 2029, sesuai dengan berakhirnya produksi gas bumi dari Lapangan JTB.

Melalui amandemen PJBG dari Blok Muriah, PGN memperoleh tambahan kontrak volume sebesar 5.000 BBTU dari Lapangan Kepodang di Wilayah Kerja (WK) Muriah. Total kontrak menjadi 19.000 BBTU. Gas dari Lapangan Kepodang akan disalurkan untuk kebutuhan sektor kelistrikan dan industri domestik.

“Pemanfaatan gas bumi domestik untuk kepentingan nasional merupakan prioritas utama kami. Melalui kerjasama PGN dengan pemerintah dan sektor-sektor pengguna gas bumi, kami berharap dapat mengoptimalkan energi domestik. Salah satu kunci penyerapan gas adalah infrastruktur, dan integrasi infrastruktur di Jawa Tengah terbukti meningkatkan pemanfaatan gas bumi di sekitarnya. Penandatanganan ini diharapkan dapat memenuhi demand yang terus meningkat dan memberikan dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional,” kata Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko.

“PGN sangat antusias untuk terus menambah jumlah pelanggan, sehingga tambahan volume gas ini akan mendukung pengembangan layanan dan aksesibilitas gas bumi khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ucap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, Rosa Permata Sari.

Saat ini, PGN memiliki 160 ribu pelanggan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, mencakup rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, industri, dan kelistrikan. Diharapkan, jumlah pengguna gas bumi akan terus meningkat.

“Melalui penandatanganan kedua PJBG ini, diharapkan dapat mendorong PGN untuk memperluas jangkauan pasar. Pemanfaatan sumber pasokan domestik dari Cepu dan Muriah ditujukan untuk sektor rumah tangga, industri, dan kelistrikan. Kami berharap value added dari gas bumi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masing-masing sektor,” pungkas Rosa.

 

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 2 =