Suara Bersama

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III-2024 Capai 4,95%, Terpengaruh Minimnya Faktor Musiman

Jakarta, Suarabersama – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% pada kuartal III-2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pertumbuhan tersebut tidak mencapai 5%.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 tidak mencapai 5% karena kurangnya faktor musiman yang biasanya dapat mendorong aktivitas ekonomi. Faktor musiman yang dimaksud meliputi liburan panjang atau perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha, yang umumnya meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat.

“Pada kuartal III ini, kami tidak melihat adanya faktor musiman seperti liburan panjang atau perayaan hari besar agama yang biasanya dapat meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat. Itulah salah satu alasan mengapa pertumbuhan ekonomi kali ini tidak lebih tinggi,” ujar Amalia dalam konferensi pers pada Selasa (5/11/2024).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 4,91% pada kuartal III-2024, sedikit melambat dibandingkan dengan angka 4,93% yang tercatat pada kuartal II-2024. Sebagai informasi, konsumsi rumah tangga berkontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, yaitu sebesar 53,08%.

“Beberapa kelompok yang mengalami pelambatan konsumsi antara lain pakaian, alas kaki, serta jasa perawatan. Selain itu, pengeluaran untuk perumahan, kelengkapan rumah tangga, serta kesehatan dan pendidikan juga mengalami penurunan,” tambah Amalia.

Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi dari Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), yang tumbuh 11,69% dengan kontribusi 1,29% terhadap total pertumbuhan ekonomi. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan aktivitas terkait Pilkada dan PON XXI.

Selanjutnya, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,15%, memberikan kontribusi 29,75% terhadap pertumbuhan ekonomi, diikuti dengan konsumsi pemerintah yang tumbuh 4,62% dengan distribusi 7,21%. Ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 9,09% dan 11,47%.

“Ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor nonmigas, sedangkan impor mengalami kenaikan terutama pada barang modal serta bahan baku dan penolong,” jelas Amalia.

Dari sisi lapangan usaha, sektor yang memberikan kontribusi utama terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2024 antara lain industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, serta informasi dan komunikasi, sejalan dengan aktivitas produksi yang didorong oleh permintaan domestik dan ekspor.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × one =