Jakarta, Suarabersama.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 25 Februari 2025, diperkirakan akan bergerak menguat seiring dengan peresmian Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). IHSG dibuka menguat 9,57 poin atau 0,14 persen ke level 6.812,57. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencatatkan 45 saham unggulan justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,58 poin atau 0,07 persen menjadi 776,12.
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan bahwa IHSG diprediksi akan kembali mengalami pergerakan variatif dengan kecenderungan menguat, melanjutkan tren positif yang terlihat pada perdagangan sebelumnya.
Fokus utama hari ini adalah peresmian BPI Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Istana Kepresidenan. Danantara, yang akan bertindak sebagai sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, diperkirakan akan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS. Dalam struktur kepemimpinan Danantara, Rosan Roeslani akan menjabat sebagai CEO, dibantu oleh Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO).
Di pasar internasional, meski investor tetap berhati-hati dengan ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump terkait potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, serta kebutuhan belanja militer yang meningkat, sejumlah bursa global menunjukkan tren positif. Indeks STOXX 600 di Eropa naik 0,5 persen, dipimpin oleh lonjakan saham produsen obat penurun berat badan dan diabetes, Novo Nordisk, yang melonjak 5,8 persen setelah FDA menyatakan tidak ada lagi kekurangan pasokan.
Namun, ketiga indeks utama Wall Street di Amerika Serikat mengalami pelemahan signifikan pada pekan lalu, dengan Indeks Dow Jones turun 1,69 persen, S&P 500 melemah 1,71 persen, dan Nasdaq Composite anjlok 2,20 persen setelah rilis data ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi.
Di Asia, pergerakan bursa regional cenderung positif, dengan indeks Nikkei di Jepang menguat 0,26 persen, Shanghai Composite di China naik 0,85 persen, dan Strait Times di Singapura mencatatkan kenaikan 0,28 persen, sementara indeks Kuala Lumpur di Malaysia terkoreksi 0,61 persen.
(HP)