Jakarta – Sudah 80 tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir menjaga kedaulatan sekaligus mengabdi untuk negeri. Di tengah tantangan bangsa yang terus berkembang, pengabdian TNI tidak hanya dilakukan di medan juang, tetapi juga dalam ruang-ruang pendidikan, terutama bagi masyarakat di wilayah perbatasan dan terpencil.
Kepala Staf Korem 141 Toddopuli, Kolonel Infanteri Robinson Tallupadang, S.IP., M.H., pada Selasa (7/10/2025), menegaskan bahwa TNI memiliki peran besar dalam mendukung pembangunan nasional, termasuk di bidang pendidikan. “TNI bukan hanya untuk pertahanan negara, tetapi juga harus mampu bersinergi membangun bangsa. Program Sekolah Perbatasan menjadi wujud nyata bahwa TNI adalah milik rakyat dan untuk rakyat,” ungkapnya.
Kolonel Infanteri Robinson Tallupadang menjelaskan melalui program TNI Mengajar di Sekolah Perbatasan, para prajurit hadir memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak di wilayah yang sulit dijangkau guru. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan baca-tulis, tetapi juga membangun karakter, kedisiplinan, dan semangat nasionalisme bagi generasi muda di daerah terpencil.
“TNI hadir untuk memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam pendidikan,” ujar Kolonel Robinson.
Selain mengajar, prajurit TNI juga terlibat dalam kegiatan bimbingan belajar, literasi keagamaan, serta pelatihan keterampilan dasar bagi masyarakat sekitar. Upaya tersebut menciptakan interaksi sosial yang hangat antara TNI dan rakyat, menumbuhkan rasa percaya dan memperkuat kemanunggalan.
Program pendidikan dan pemberdayaan yang dijalankan TNI, termasuk Sekolah Perbatasan, menjadi bukti konkret pengabdian tanpa batas. Melalui langkah-langkah tersebut, TNI tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memastikan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa terus terwujud hingga ke pelosok negeri. (*)



