Jakarta, Suarabersama.com – Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi kecanduan judi online menurut Dr. Agnes Setyowati H, M.Hum., seorang pengamat sosial budaya dari Universitas Pakuan (Unpak). Menurutnya, salah satu alasan utama adalah dorongan untuk mencari keuntungan besar dengan cepat.
“Adanya harapan untuk mendapatkan keuntungan besar dan cepat membuat mereka terperangkap dalam siklus perjudian yang sebenarnya justru merugikan,” kata Agnes di Bogor, Jumat.
Agnes juga menyoroti kurangnya kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi karena banyak dari mereka tidak benar-benar memahami konsekuensi dari keterlibatan dalam perjudian online.
“Terutama jika mereka kecanduan, terbawa emosi, atau terlalu yakin dengan kemampuan mereka untuk ‘mengalahkan’ sistem,” ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak ini.
Menurutnya, ada beberapa faktor lain yang membuat judi online populer di beberapa wilayah, di antaranya adalah kemudahan aksesibilitas.
“Dengan adanya internet, judi online menjadi lebih mudah diakses daripada judi konvensional,” katanya.
Hal ini memungkinkan para pemain untuk bermain kapan saja dan di mana saja selama terhubung dengan internet, menjadikannya lebih menarik bagi banyak orang.
“Bermain judi online bisa memberikan tingkat anonimitas yang lebih tinggi dibandingkan tempat judi konvensional lainnya. Hal ini membuat orang yang mungkin merasa malu atau enggan untuk pergi ke kasino fisik lebih nyaman berjudi secara online,” kata Agnes.
Situs-situs judi online juga menawarkan berbagai pilihan permainan, mulai dari kasino, poker, taruhan olahraga, hingga permainan lainnya, yang memungkinkan pemain memilih sesuai dengan preferensi mereka sendiri. Bonus dan promosi yang ditawarkan juga menjadi daya tarik tambahan untuk menarik pemain baru dan mempertahankan yang sudah ada.
Namun demikian, Agnes menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan risiko yang terlibat dalam perjudian online. Edukasi masyarakat tentang bahayanya, dukungan untuk individu yang mengalami masalah perjudian, serta regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang tegas dianggapnya sebagai langkah krusial untuk mengurangi dampak buruk perjudian online.
“Penelitian dan studi yang terus-menerus pun perlu dilakukan untuk memahami dampak perjudian online, faktor risiko, dan efektivitas berbagai program intervensi untuk membantu merancang solusi yang lebih efektif,” ungkap Agnes.
(Py/des)



