Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan melanjutkan rencana untuk menambah kepemilikan saham 10% di PT Freeport Indonesia. Dengan langkah ini, total kepemilikan saham pemerintah akan meningkat dari 51% menjadi 61%.
Bahlil menargetkan proses pengambilan saham tambahan ini dapat diselesaikan pada awal tahun depan, tergantung pada komunikasi dengan pihak Freeport. “Insyaallah tahun depan awal. Tergantung dari komunikasi dengan Freeport-nya,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Meskipun ada harapan untuk menyelesaikan proses ini dalam kuartal I 2025, Bahlil menegaskan bahwa semua bergantung pada finalisasi dari pihak Freeport sendiri. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini perusahaan sedang fokus menyelesaikan masalah di smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, yang baru-baru ini mengalami kebakaran terkait asam sulfat.
“Sekarang kita lagi menunggu hasil finalisasi dari Freeport. Setelah masalah di smelter selesai, baru kita bisa mulai bicara lagi,” tambah Bahlil. Kejadian ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dan Freeport dalam menyelesaikan proses divestasi.
(HP)



