Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan 1.100 unit rumah untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rumah-rumah tersebut akan dibangun dekat dengan lokasi kerja warga, terutama para petani, guna memudahkan aktivitas mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan Maruarar usai mengikuti rapat penanganan bencana yang dipimpin oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (11/11/2024).
Proses Verifikasi dan Penentuan Lokasi
Maruarar mengungkapkan bahwa pembangunan rumah tersebut akan melalui proses verifikasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan legalitas lahan. “Rumah-rumah ini sudah siap dan diperkirakan akan sampai di lokasi dalam 8-9 hari. Namun, verifikasi tetap diperlukan untuk memastikan tanah yang digunakan clear and clean,” ujar Maruarar.
Ia juga menegaskan bahwa lokasi pembangunan rumah akan ditentukan bersama BNPB dan berdasarkan rekomendasi dari kepala daerah. Tujuannya adalah agar rumah yang dibangun tidak terlalu jauh dari lahan kerja warga namun tetap berada di area yang aman dari potensi bencana.
Rumah Dibangun dengan Melibatkan UMKM
Maruarar menekankan bahwa rumah-rumah tersebut akan dibangun dengan melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. “Kami berupaya untuk memberdayakan UMKM Indonesia dalam pembuatan rumah-rumah ini. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung pelaku usaha lokal,” jelasnya.
Wapres Gibran Akan Tinjau Langsung Lokasi Bencana
Dalam waktu dekat, Wapres Gibran dijadwalkan akan mengunjungi lokasi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk melihat langsung kondisi warga dan memastikan bantuan sampai tepat sasaran. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memantau kesiapan pembangunan rumah dan penanganan bencana lainnya.
“Pak Wapres akan segera turun ke lapangan untuk memastikan kondisi warga terdampak dan melihat langsung proses penyaluran bantuan,” kata Maruarar.
Dengan adanya bantuan rumah ini, pemerintah berharap masyarakat terdampak dapat segera mendapatkan hunian yang layak dan dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa harus khawatir terhadap kondisi tempat tinggal.