Suara Bersama

PBB dan Rusia Kecam Serangan AS ke Iran

Jakarta, Suarabersama.com – Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Amerika Serikat ke Iran. Dalam pernyataannya di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Minggu (22/6), Nebenzia memperingatkan bahwa tindakan Washington telah membuka “Kotak Pandora” yang dapat membawa konsekuensi bencana tak terduga bagi kawasan dan dunia.

“AS telah membuka Kotak Pandora. Tidak seorang pun tahu bencana dan penderitaan baru apa yang akan ditimbulkan,” ujar Nebenzia.

Nebenzia menuduh tindakan AS sebagai “tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan provokatif”, serta menegaskan bahwa serangan terhadap Iran—negara berdaulat dan anggota PBB—melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

PBB Serukan De-eskalasi

Kekhawatiran serupa disuarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. Melalui pernyataan resmi yang diunggah di media sosial X, Guterres menyebut serangan militer AS sebagai bentuk “eskalasi berbahaya” di kawasan yang sudah berada dalam kondisi genting.

“Ini adalah ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Guterres.

Guterres memperingatkan bahwa konflik yang sedang berlangsung memiliki potensi besar untuk lepas kendali, yang dapat berdampak buruk bagi rakyat sipil, stabilitas kawasan, dan keamanan global. Ia menyerukan agar semua negara anggota PBB mengutamakan de-eskalasi, serta mematuhi Piagam PBB dan hukum internasional.

Eskalasi Setelah Keterlibatan AS

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan “serangan yang sangat sukses” terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran. Operasi tersebut dilaporkan sebagai bagian dari respons terhadap permintaan Israel, yang lebih dahulu melancarkan serangan udara ke beberapa target nuklir di Iran sejak 13 Juni lalu.

Keterlibatan langsung Washington dalam agresi terhadap Teheran dipandang sebagai titik balik eskalasi yang mengkhawatirkan. Iran sebelumnya telah memperingatkan AS agar tidak ikut campur dalam konflik yang tengah memanas antara Teheran dan Tel Aviv.

Sejumlah analis memperingatkan bahwa tindakan ini bisa menjadi pemicu konflik regional yang lebih luas, dengan risiko keterlibatan militer dari negara-negara besar lainnya, termasuk Rusia.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 + twelve =