Jakarta, Suarabersama.com – Menjelang kunjungannya ke Indonesia pada 3 – 6 September 2024, Paus Fransiskus memperingatkan bahaya krisis demokrasi yang melanda dunia. Situasi ini mengakibatkan kepentingan masyarakat terpinggirkan dan korupsi merusak demokrasi.
Pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam demokrasi harus dilakukan secara kritis.
Demokrasi bukan sekadar pemungutan suara, tetapi bagian dari proses setiap individu untuk menyatakan diri dan berpartisipasi secara penuh.
“Krisis demokrasi nyata terjadi di berbagai negara. Kekuasaan hanya fokus pada diri sendiri, tidak mampu melayani rakyat. Korupsi adalah kanker demokrasi, dan kepentingan masyarakat dikesampingkan,” kata Paus Fransiskus dalam kutipan dari Vaticannews.
Paus Fransiskus menekankan bahwa demokrasi harus mampu menangkal upaya yang memecah belah, tanpa mengecualikan siapa pun di ranah politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kontribusi setiap orang harus dihargai dalam segala perbedaan dan keunikan untuk perubahan yang lebih baik di masa depan.
“Mari kita belajar untuk berjalan bersama dan menjadi pembawa solusi yang inklusif bagi semua pihak,” ujarnya.
(HP)
