suarabersama.com-Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebutkan bahwa “Pasukan Laskar Kristus“ OPM sebagai pelaku penembakan yang menewaskan Sniper TNI di Papua. Ini disampaikan juru bicara OPM, Sebby Sambom, melalui pesan tertulis, pada Senin (13/10/2025).
Sebby, menyatakan aksi penyerangan dan pembakaran yang dilakukan kelompoknya sebagai respons peperangan yang dilakukan militer Indonesia di Papua. Ia menegaskan OPM bertanggung jawab atas semua aksi penembakan prajurit TNI dan pembakaran sejumlah fasilitas umum di Papua.
Dia menyampaikan bahwa OPM telah mengincar salah satu prajurit penembak runduk TNI. “Kami bertanggung jawab atas semua penembakan terhadap militer Indonesia itu. Satu Sniper TNI tewas diterjang peluru pasukan “Pasukan Laskar Kristus” TPNPB,” ungkap Sebby.
Sebby menambahakan, pada hari yang sama, Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin oleh Elkius Kobak dan Kopitua Heluka juga melakukan aksi pembakaran terhadap sejumlah kios di kawasan Pasar Lama, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Pembakaran tersebut dilakukan dengan alasan karena kios-kios itu diduga digunakan sebagai tempat mata-mata serta informan dari TNI dan Polri.
Pihaknya mengaku telah membakar gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, pada Minggu (12/10/2025). Mereka juga mengklaim telah melakukan penyerangan di dua lokasi terpisah membuat dua personel TNI tewas dan tiga lainnya tertembak.
Di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat Daya, TPNPB Kodap IV Sorong Raya di bawah pimpinan Mafred Fatem menyerang pasukan TNI. Pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIT. Satu prajurit TNI gugur yakni Praka Amin Nurohman, personel Yonif 403/Wirasada Pratista, tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 410/Alugoro. “Selain membunuh satu aparat militer Indonesia juga menembak tiga orang aparat lainnya dan berhasil merampas senjata laras panjang,” ucap Sebby.
Aksi penembakan lainnya pada Sabtu (11/10/2025), pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel juga melakukan penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam penembakan itu satu prajurit gugur yakni Letda Fauzy, anggota Yonif 753/AVT.
Sebby menyatakan, “Markas Pusat TPNPB meminta kepada seluruh warga imigran Indonesia yang berada di wilayah konflik bersenjata Yahukimo agar segera kembali ke Jakarta, karena pasukan TPNPB telah mendeteksi banyak Banpol dan Komcad yang sedang mendirikan kios-kios untuk mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” ancamnya. (” “)