Timika, suarabersama.com – Tokoh-tokoh masyarakat Papua terus memperkuat posisi mereka dalam menolak gerakan separatis yang berusaha memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di berbagai daerah Papua, dukungan untuk NKRI semakin menguat, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. “Kami di sini merasakan langsung manfaat pembangunan dan perhatian dari pemerintah pusat. Semua itu tidak mungkin kami raih tanpa NKRI,” ungkap Yuliana Samonsabra, seorang aktivis perempuan Papua. Baginya, gerakan separatis hanya membawa kerugian bagi rakyat Papua yang telah merasakan manfaat dari program pembangunan nasional.
Dukungan masyarakat Papua terhadap NKRI juga terlihat dalam berbagai forum dan diskusi yang diadakan oleh para tokoh adat dan pemimpin lokal. Masyarakat secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak ingin terjerumus ke dalam konflik yang hanya akan merusak kedamaian dan kestabilan di wilayah mereka. Dengan adanya infrastruktur yang semakin baik, akses pendidikan yang meningkat, serta pelayanan kesehatan yang semakin merata, masyarakat Papua memilih jalan perdamaian dan kerja sama dalam bingkai NKRI. Bagi mereka, kemerdekaan yang sebenarnya adalah ketika mereka dapat hidup damai dan sejahtera di tanah mereka sendiri, tanpa perlu tergoda oleh janji-janji kosong dari kelompok separatis.
Papua, dalam kerangka NKRI, terus tumbuh dan berkembang dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Pembangunan yang berkelanjutan telah memberikan peluang besar bagi generasi muda Papua untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Melalui program-program pembangunan ekonomi dan sosial, masyarakat Papua semakin yakin bahwa kesejahteraan hanya bisa dicapai dalam kerangka persatuan Indonesia. Dengan demikian, Papua merdeka dalam arti sejati: merdeka dari kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan, sekaligus merdeka dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia.



