Suara Bersama

Pager-pager Hizbullah Meledak, 11 Orang Tewas dan Ribuan Terluka

Jakarta, Suarabersama.com – Serangan massal canggih jarak jauh menggunakan pager yang meledak hampir bersamaan menargetkan para personel Hizbullah di Lebanon dan Suriah pada Selasa (17/9/2024). Akibat serangan tersebut sedikitnya 11 orang tewas, termasuk seorang gadis cilik 8 tahun, dan melukai lebih dari 2.700 orang lainnya.

Melalui serangan massal kompleks itu, terungkap sejumlah fakta-fakta, di antaranya bahwa serangan sekaliber itu diduga sudah dipersiapkan sejak lama.

Berikut fakta-fakta seperti yang dilansir dari Associated Press dan New York Times, Rabu (18/9/2024):

Hizbullah Tak Gunakan Ponsel, tapi Pager

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah pernah memperingatkan para anggotanya untuk tidak menggunakan ponsel. Alasannya ponsel bisa digunakan Israel untuk melacak pergerakan mereka. Alhasil, organisasi politik sekaligus paramiliter Lebanon itu pun menggunakan pager atau penyeranta untuk berkomunikasi.

Nicholas Reese, seorang mantan petugas intelijen Amerika Serikat, menyatakan bahwa ponsel memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyadapan komunikasi dibandingkan dengan pager, yang menggunakan teknologi yang lebih sederhana.

Hizbullah Gunakan Pager Merek Baru

Seorang pejabat Hizbullahmenyatakan bahwa perangkat-perangkat pager yang meledak merupakan pager merek baru yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya.

Mengutip New York Times, pager-pager itu dipesan Hizbullah dari perusahaan Gold Apollo di Taiwan. Kebanyakan merupakan model AR924, dan tiga model berbeda lainnya.

Serangan Sudah Disiapkan sejak Lama

Sejumlah ahli menyebut serangan pager massal dalam skala itu diperkirakan telah disiapkan sejak lama, dalam kisaran waktu antara beberapa bulan hingga dua tahun.

Kecanggihan serangan itu menunjukkan bahwa pelaku telah mengumpulkan informasi intelijen sejak lama. Reese menyebut, serangan sekaliber itu membutuhkan akses ke pager-pager itu sebelum dijual, untuk mengembangkan teknologi yang akan ditempelkan ke gawai itu, hingga memastikan sumber-sumber yang bisa mengonfirmasi bahwa target-target yang disasar tengah membawa pager.

Pager Berfungsi Normal sebelum Serangan

Pager-pager yang digunakan oleh personel Hizbullah dan kemudian meledak secara massal dibeli lebih dari enam bulan sebelumnya dan berfungsi dengan baik sebelum kejadian tersebut. Pernyataan ini diungkapkan oleh Elijah J. Magnier, seorang analis risiko politik dan veteran yang berbasis di Brussel, berdasarkan pengakuan dari beberapa anggota Hizbullah.

“Pager-pager itu berfungsi dengan sempurna selama enam bulan,” kata Magnier.

Yang memicu ledakan itu, imbuhnya, tampaknya berupa pesan yang dikirimkan ke seluruh perangkat pager yang digunakan personel Hizbullah.

Bahan Peledak Ditanam dalam Sirkuit Pager

Personel Hizbullah menyimpulkan, ada bahan peledak seberat 3-5 gram yang ditanam atau ditempelkan dalam sirkuit pager. Ini, kata Magnier, terungkap berkat pemeriksaan atas pager-pager yang tak meledak.

Dugaan adanya bahan peledak dalam pager juga diutarakan Carlos Perez, direktur perusahaan intelijen dan keamanan TrustedSec.

“Perangkat bahan peledak yang sangat kecil kemungkinan telah ditanam di dalam pager sebelum pager-pager itu dikirim ke Hizbullah, dan lalu dipicu dari jarak jauh secara bersamaan, kemungkinan dengan sebuah sinyal radio,” katanya.

Ia menambahkan, baterai pager kemungkinan setengahnya terdiri dari bahan peledak, dan setengahnya baterai sebenarnya.

New York Times memberitakan, bahan peledak seberat 1-2 ons ditanam dekat baterai pager. Sebuah saklar juga tertanam, yang dapat dipicu dari jarak jauh untuk meledakkan bahan peledak.

Pada Selasa, 17 September, sekitar pukul 3.30 sore waktu Lebanon, pager-pager tersebut menerima sebuah pesan yang sepertinya berasal dari pucuk kepemimpinan Hizbullah. Namun, pesan tersebut ternyata merupakan ‘pesan palsu’ yang justru mengaktifkan bahan peledak yang telah ditanam dalam perangkat tersebut.

Hni

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 − 9 =