Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk Papua (MPR for Papua), Yorrys Raweyai, mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut secara tuntas kasus tewasnya seorang guru bernama Melani Wamea di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Guru Sekolah Jhon D. Wilson itu diduga menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Kejadian ini tidak bisa ditoleransi. Siapa pun pelakunya, kekerasan terhadap oknum tenaga pendidik tidak bisa diterima atas alasan apa pun,” ujar Yorrys di Jakarta, Rabu.(15/10/2025)
Senator asal Papua tersebut menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut, mengingat aksi kekerasan terhadap tenaga pendidik di Papua terus berulang. Ia mencatat bahwa sejak awal 2025, puluhan guru menjadi korban, dengan beberapa mengalami luka berat hingga meninggal dunia.
Tak hanya menyerang individu, aksi brutal juga menyasar fasilitas pendidikan. Salah satu contohnya adalah pembakaran SMP Kiwirok di Pegunungan Bintang oleh kelompok bersenjata pada Senin (13/10), yang diduga dilakukan oleh KKB.
Yorrys menekankan bahwa infrastruktur pendidikan adalah elemen kunci dalam membangun masa depan Papua, sehingga keamanannya harus menjadi prioritas. Ia meminta aparat keamanan bertindak tegas serta melakukan investigasi menyeluruh demi menjamin keselamatan guru dan kelangsungan proses belajar-mengajar.
“Saya meminta seluruh pihak, khususnya aparat keamanan, untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tenaga pendidik dan bangunan sekolah di Tanah Papua,” tegas Yorrys, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI.
Senada, Sekretaris MPR for Papua Filep Wamafma menilai kekerasan terhadap tenaga pendidik dan fasilitas sekolah bukan hanya soal konflik, melainkan telah menyentuh dimensi kemanusiaan. Ia mendesak adanya respons lintas sektor yang lebih komprehensif.
“Kekerasan yang menimpa guru dan hancurnya bangunan sekolah ini sudah menyangkut masalah kemanusiaan. Tidak sekadar tentang perbedaan ideologi, tapi masa depan generasi Papua di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Zeth Zalino mengonfirmasi bahwa Melani Wamea meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Peristiwa tragis ini terjadi di Holuwon, Yahukimo, pada Jumat (10/10). (*)