Jakarta, suarabersama.com – Prabowo Subianto, tokoh militer dan politisi Indonesia, telah resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia ke-8 pada tanggal 20 Oktober 2024. Lahir pada 17 Oktober 1951, Prabowo berasal dari keluarga terpandang, dengan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, yang merupakan seorang ekonom dan politisi berpengaruh di era pemerintahan Sukarno dan SuhartoPrabowo mengawali karir militernya setelah lulus dari Akademi Militer Nasional pada tahun 1974. Selama hampir tiga dekade, ia berkarir di militer, dengan posisi tertinggi sebagai komandan pasukan khusus (Kopassus). Ia dikenal karena keterlibatannya dalam operasi militer di berbagai wilayah seperti Timor Timur dan Papua. Meskipun demikian, Prabowo juga menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama periode tersebut, meski ia selalu membantah keterlibatannya secara langsung
Karir Politik dan Perjalanan Menuju Kepresidenan
Setelah pensiun dari militer, Prabowo terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008. Ia beberapa kali mencalonkan diri sebagai presiden, namun baru pada pemilu 2024 ia berhasil meraih kemenangan. Sebelumnya, Prabowo dua kali kalah dalam pemilihan presiden melawan Joko Widodo pada tahun 2014 dan 2019. Namun, setelah kekalahannya, Prabowo menunjukkan kelenturan politik dengan bergabung dalam kabinet Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan dari 2019 hingga 2024. Hal ini mengokohkan posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Indonesia.
Pada pemilu 2024, Prabowo mengubah citra dirinya menjadi lebih populis dan dekat dengan kaum muda. Kampanyenya yang penuh inovasi, termasuk video yang menampilkan dirinya berdansa dan menggunakan animasi digital, berhasil menarik perhatian banyak pemilih muda. Bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra dari Presiden Jokowi, Prabowo berhasil meraih lebih dari 55% suara dalam pemilu tiga arah, menjadikannya presiden terpilih.
Kelebihan dan Visi Kepemimpinan
Prabowo Subianto dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan disiplin, warisan dari latar belakang militernya. Selama kampanye, ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan nasional, serta memperkuat angkatan bersenjata Indonesia. Prabowo juga berkomitmen untuk melanjutkan program modernisasi yang telah dimulai oleh pendahulunya, termasuk pengembangan infrastruktur dan transformasi digital. Salah satu kelebihan utama Prabowo adalah kemampuannya dalam merangkul berbagai elemen masyarakat, termasuk mereka yang sebelumnya merupakan lawan politik. Ini tercermin dari langkahnya yang menyertakan berbagai tokoh politik ke dalam koalisinya, serta komitmennya untuk menjadi “presiden bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang sosial”. Selain itu, Prabowo juga memiliki visi yang kuat untuk memperkuat perekonomian Indonesia, dengan fokus pada kemandirian ekonomi dan keberlanjutan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijak, namun juga menghadapi tantangan terkait kritik terhadap kebijakan pembangunan yang dinilai kurang memperhatikan dampak lingkungan.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun berhasil meraih kemenangan, Prabowo menghadapi berbagai tantangan dalam masa pemerintahannya. Salah satunya adalah isu hak asasi manusia yang terus membayangi reputasinya, terutama terkait peristiwa di akhir era Orde Baru. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara, terutama terkait hubungan dengan Tiongkok dan Amerika Serikat, menjadi tantangan besar bagi kebijakan luar negerinya. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus pada persatuan nasional dan mengangkat Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan mandiri. Ia juga menekankan bahwa Indonesia tidak ingin ikut campur dalam urusan negara lain, namun berharap negara lain juga tidak mengganggu kedaulatan Indonesia. Dengan latar belakang yang kompleks dan pengalaman panjang di militer serta politik, Prabowo Subianto diharapkan dapat memimpin Indonesia menghadapi tantangan di masa depan dan membawa negara ini menuju era baru pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
