Suara Bersama

Militer China Tampilkan Drone Berbentuk Burung, Mampu Kepakan Sayap

Jakarta, Suarabersama.com – Sebuah video yang baru saja dirilis memperlihatkan pasukan operasi khusus elit China menggunakan drone biomimetik yang menyamar sebagai burung kecil dalam sebuah kompetisi menembak di negara tersebut.

Rekaman drone berbentuk burung ini disiarkan langsung oleh media militer China bertepatan dengan peringatan tahunan berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Mengutip NewsWeek pada Rabu (7/8/2024), laporan menyebutkan bahwa akademi infanteri tentara China mengadakan acara menembak untuk pasukan operasi khusus militer dan polisi bersenjata, yang berkumpul untuk menunjukkan keterampilan mereka dengan berbagai senjata api.

Salah satu peserta adalah Pasukan Komando Jiaolong dari Korps Marinir China, yang dikenal memiliki kemampuan di udara, darat, laut, dan bawah laut. Unit ini berpartisipasi dalam evakuasi warga China dan asing dari Yaman pada tahun 2015 dan terkenal karena film aksi perang China “Operation Red Sea” (2018).

Dalam video tersebut, seorang personel dari Komando Jiaolong meluncurkan drone berbentuk burung dari tangannya setelah muncul dari air. Drone yang mirip burung pipit pohon Eurasia ini mengepakkan sayapnya sambil berputar di udara.

Drone ini adalah ornithopter biomimetik miniatur, sebuah kendaraan udara yang terbang dengan mengepakkan sayap seperti burung dan serangga. Meskipun memiliki daya tahan, muatan, dan jangkauan yang terbatas dibandingkan dengan drone biasa, ukurannya yang kecil memudahkan penyamarannya, menjadikannya ideal untuk pengintaian rahasia.

Tiongkok telah mengembangkan teknologi ornithopter, termasuk “Little Falcon” yang dipamerkan oleh Northwestern Polytechnical University pada Maret lalu, dengan aplikasi yang luas. Global Times melaporkan bahwa jenis pesawat ini cocok untuk misi pengintaian, pengawasan, dan serangan presisi, serta dapat meningkatkan kesulitan deteksi oleh musuh.

Pesawat mirip burung yang digunakan oleh Komando Jiaolong juga menarik perhatian di Ukraina, di mana perang drone antara Rusia dan Ukraina intensif. Kyiv Post mencatat bahwa drone mikro yang menyerupai burung sulit dikenali sebagai ancaman dan efektif untuk pengawasan dan pengintaian.

Pengembangan drone berbentuk burung ini memiliki sejarah yang panjang, dimulai pada Perang Dingin dengan upaya Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk memata-matai satu sama lain. CIA mengembangkan Aquiline pada tahun 1960-an, yang merupakan salah satu konsep pertama untuk pesawat tanpa awak dengan desain yang terinspirasi oleh burung. Meskipun Aquiline tidak pernah beroperasi, konsep ini mempengaruhi pengembangan teknologi drone modern.

(Hni)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × two =