Jakarta – Perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Meta Platforms Inc, kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sekitar 600 karyawan yang tergabung dalam tim Fundamental AI Research (FAIR) dan sejumlah staf yang menangani infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Kabar mengenai gelombang PHK terbaru ini pertama kali dilaporkan oleh Axios dan telah dikonfirmasi langsung oleh pihak Meta. Juru bicara Meta, Ana Brekalo, menyebut langkah tersebut merupakan bagian dari strategi restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat pengembangan teknologi AI perusahaan.
“Langkah ini diambil agar tim AI kami dapat bergerak lebih cepat dan efektif,” ujar Brekalo dalam keterangannya, dikutip dari Axios, Kamis (23/10/2025).
Dalam memo internal yang dikirimkan kepada karyawan, Bos AI Meta, Alexandr Wang, menjelaskan bahwa pengurangan jumlah personel dilakukan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan sekaligus memperluas tanggung jawab individu di setiap tim.
“Dengan mengurangi ukuran tim, diskusi yang diperlukan untuk mengambil keputusan akan lebih sedikit. Setiap orang akan memiliki tanggung jawab dan dampak yang lebih besar,” tulis Wang dalam memo yang dikutip dari The Verge.
Menurut laporan tersebut, karyawan yang terdampak PHK masih akan tercatat secara administratif sebagai pegawai hingga 21 November 2025, namun sejak 22 Oktober 2025, mereka sudah dibebastugaskan dari pekerjaan. Selama masa transisi, akses sistem internal mereka ditutup, namun Meta memberi kesempatan bagi mereka untuk melamar posisi lain di dalam perusahaan.
Sebagai bentuk kompensasi, Meta menjanjikan pesangon selama 16 pekan ditambah tambahan kompensasi yang disesuaikan dengan masa kerja masing-masing karyawan.
Menariknya, kebijakan pemangkasan ini tidak berlaku bagi karyawan yang tergabung dalam TBD Labs, divisi baru yang menaungi talenta AI rekrutan langsung dari CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Menurut laporan CNBC, Zuckerberg kini semakin fokus pada pengembangan Superintelligence Lab, unit penelitian baru yang menjadi inti dari strategi jangka panjang Meta di bidang kecerdasan buatan. Divisi inilah yang diyakini akan memimpin inovasi AI tingkat lanjut dan menjadi tumpuan utama perusahaan di masa depan.
Langkah PHK ini menambah daftar panjang restrukturisasi yang dilakukan Meta dalam dua tahun terakhir. Sejak 2023, perusahaan teknologi raksasa tersebut telah memangkas puluhan ribu posisi di berbagai divisi sebagai bagian dari strategi yang disebut Zuckerberg sebagai “Year of Efficiency”.
(HP)



