Jakarta, Suarabersama.com – Militer Jepang, yang dikenal sebagai Self Defense Force (SDF), melakukan patroli di Selat Taiwan untuk pertama kalinya sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas militer China. Kapal perusak Jepang, Sazanami, memasuki perairan tersebut dari Laut China Timur pada Rabu pagi, menghabiskan lebih dari 10 jam untuk menyelesaikan perjalanan tersebut. Laporan ini dikutip dari surat kabar Jepang, Yomiuri, meskipun seorang pejabat SDF menolak memberikan komentar.
Tokyo merasa khawatir dengan peningkatan aktivitas militer China di sekitar Taiwan dan Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai respons, Jepang telah memperkuat pertahanan, yang dianggapnya perlu untuk mencegah penggunaan kekuatan militer oleh China dalam mengklaim wilayah.
Pada hari yang sama, China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan peluncuran rudal balistik antarbenua ke Samudra Pasifik, sebuah uji coba yang jarang dilakukan. Kementerian Pertahanan China menyatakan bahwa Pasukan Roket militer mereka telah meluncurkan ICBM yang membawa hulu ledak tiruan, dengan peluncuran berlangsung pada pukul 08.44 waktu setempat.
Peluncuran ini menimbulkan protes dari negara-negara di kawasan, termasuk Jepang, yang mengungkapkan bahwa mereka tidak menerima pemberitahuan sebelumnya tentang uji coba tersebut. Jepang menganggap pembangunan militer China di wilayah ini sebagai “kekhawatiran serius”.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mempercepat pengembangan senjata nuklir dan meningkatkan anggaran pertahanannya. Pentagon juga telah memperingatkan bahwa Beijing sedang mengembangkan persenjataan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh Amerika Serikat.
hni



