Jakarta, Suarabersama.com – Penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua menuai perhatian publik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menanggapi peristiwa tersebut dengan menyatakan bahwa faktor penyebabnya harus dikaji lebih mendalam. Selain itu dia juga menyebutkan program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo dengan tujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sejak usia dini. Ia menduga bahwa sebagian masyarakat, terutama pelajar, belum sepenuhnya memahami manfaat program ini.
Menurut Arifah, kemungkinan besar pelajar di Papua belum sepenuhnya memahami tujuan dari program tersebut. “Kita harus melihat lebih jauh penyebabnya. Yang perlu diperhatikan adalah niat baik di balik program ini, yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak,” ujar Arifah saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Sebelumnya, beredar luas di media sosial unggahan yang memperlihatkan pelajar di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menolak program MBG. Mereka beralasan bahwa peningkatan fasilitas pendidikan lebih dibutuhkan daripada penyediaan makanan gratis.
Meskipun demikian, Arifah menegaskan bahwa kementeriannya belum dapat mengambil kesimpulan final terkait penyebab penolakan tersebut. “Pendekatan multidisiplin perlu diterapkan dalam menganalisis fenomena ini agar kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.



