Suara Bersama

Menteri PPN Rachmat Pambudy: Transformasi Ekonomi Jadi Kunci Indonesia Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah

Jakarta, Suarabersama – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyoroti kondisi stagnannya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berlangsung dalam kisaran 5% selama dua dekade terakhir. Fenomena ini telah menyebabkan Indonesia terjebak dalam jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) lebih dari 30 tahun lamanya.

“Selama 20 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh stagnan sekitar 5%. Kondisi ini menyebabkan kita terjebak dalam status kelas menengah lebih dari 30 tahun,” ungkap Rachmat dalam acara Sosialisasi UU No. 59 Tahun 2024 mengenai Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 di kantornya, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan keluar dari middle income trap, Rachmat menyarankan transformasi ekonomi yang fokus pada peningkatan produktivitas di berbagai sektor. Menurutnya, transformasi ekonomi ini akan dilaksanakan dengan lima arah pembangunan yang utama.

“Pertama, pengembangan iptek, inovasi, dan produktivitas ekonomi melalui kebijakan struktur sosial serta pengembangan sektor-sektor ekonomi seperti industrialisasi, ekonomi biru, ekonomi kreatif, pariwisata, ekonomi syariah, dan modernisasi sektor pertanian. Kedua, penerapan ekonomi hijau. Ketiga, mendorong transformasi digital. Kemudian, integrasi ekonomi domestik dengan membangun Domestic Value Chain dan menjadikan Indonesia sebagai Economic Power House, serta pembangunan perkotaan dan perdesaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Dalam RPJPN 2025-2045, fokus industrialisasi diarahkan pada sektor-sektor prioritas yang berbasis sumber daya alam untuk memperkuat hilirisasi, industrialisasi dasar, teknologi tinggi, serta industri yang ramah lingkungan dan padat karya, seperti industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta industri kreatif yang saat ini tengah digalakkan.

“Transformasi ekonomi ini juga sejalan dengan penerapan ekonomi hijau dan transformasi digital guna meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia di pasar global,” tambah Rachmat.

Dengan strategi-strategi tersebut, diharapkan perekonomian Indonesia dapat tumbuh dengan rata-rata 6-7% per tahun. Jika target tersebut tercapai, Indonesia berpotensi menjadi negara maju antara tahun 2038 hingga 2041.

“Jika kita dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi 7%, Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2038. Namun, dalam lima tahun mendatang, kita harus menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − seventeen =