Suara Bersama

Menkop Budi Arie Setiadi Dorong Hilirisasi Produk Susu untuk Tingkatkan Kesejahteraan Peternak

Jakarta, Suarabersama – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa peternak di luar negeri memiliki kondisi yang jauh lebih sejahtera. Sebagai contoh, para anggota koperasi susu di luar negeri dapat meraup sisa hasil usaha (SHU) hingga mencapai US$ 40.000, atau sekitar Rp 630 juta (dengan asumsi kurs Rp 15.754) per tahun untuk setiap anggota koperasi.

“Bayangkan, di koperasi luar negeri, satu orang bisa memperoleh SHU hingga US$ 40.000 per tahun. Itu sebabnya para peternak di sana hidup makmur,” ujar Budi saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Selasa (12/11/2024).

Budi menjelaskan bahwa peternak di negara-negara maju biasanya tergabung dalam koperasi susu, seperti halnya di Selandia Baru yang memiliki koperasi susu terbesar, Fonterra. Ia menilai bahwa keanggotaan dalam koperasi susu memberikan nilai jual yang lebih tinggi bagi para peternak, yang pada gilirannya meningkatkan keuntungan mereka.

Untuk meningkatkan kesejahteraan peternak lokal, Budi menyatakan bahwa pihaknya tengah merencanakan agar koperasi susu di Indonesia dapat melakukan hilirisasi produk, termasuk dengan mendirikan pabrik atau industri pengolahan susu (IPS) sendiri.

“Kami dari Kementerian Koperasi sedang merencanakan bagaimana koperasi susu bisa lebih berdaya. Kalau bisa, seribu peternak dengan masing-masing memiliki 10 ekor sapi, kita hilirisasi bersama. Kami akan bantu investasi mesin untuk menghasilkan produk seperti susu UHT. Kalau perlu, seribu orang peternak bisa memiliki pabrik sendiri, bekerja sama dengan pihak lain. Tujuannya agar peternak susu dapat nilai tambah dari produk olahan susu,” terang Budi.

Lebih lanjut, Budi menilai peternak perlu mencari alternatif selain hanya menjual susu segar. Ia menyarankan agar susu segar bisa diolah menjadi produk turunan lainnya. Untuk itu, Budi menyebutkan pentingnya mendorong koperasi untuk memproduksi olahan susu. Ke depan, ia akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan target tersebut, termasuk dalam aspek kebijakan.

“Selama ini, peternak hanya menjual susu mentah, kenapa tidak diolah menjadi susu bubuk atau produk lainnya? Kendalanya adalah kurangnya pabrik dan teknologi serta investasi. Namun, jika koperasi bisa bekerja sama dengan pihak lain, koperasi memiliki posisi tawar yang kuat dan bisa meraih keuntungan lebih besar,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen − six =