Jayapura, suarabersama.com – Sebuah unggahan di media sosial oleh akun @West_Papua1961s mengklaim bahwa seorang siswa SD di Papua menganggap Egianus, seorang tokoh separatis, sebagai pahlawan. Unggahan tersebut juga menyebut bahwa bagi rakyat Papua, pahlawan sejati adalah mereka yang berani melawan apa yang disebut sebagai “kolonialisme Indonesia.” Klaim ini langsung memicu berbagai tanggapan dari berbagai kalangan yang merasa bahwa narasi tersebut tidak mewakili suara mayoritas masyarakat Papua.
Penting untuk diluruskan bahwa pandangan semacam ini hanyalah segelintir suara yang tidak mencerminkan realitas di lapangan. Pahlawan sejati bagi masyarakat Papua adalah mereka yang berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan bersama, bukan yang menebar kekerasan dan ketakutan. Pemerintah Indonesia bersama rakyat Papua telah berkomitmen untuk terus membangun wilayah ini, mulai dari sektor pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. Program-program pembangunan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat Papua bukanlah bentuk kolonialisme, melainkan perwujudan tanggung jawab negara untuk memastikan bahwa setiap warga negara, termasuk yang berada di Papua, memperoleh akses yang sama terhadap kemajuan dan kesejahteraan.
Sejak Papua resmi menjadi bagian dari Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969, yang sah dan diakui dunia internasional, berbagai upaya pembangunan terus dilakukan. Tantangan tentu masih ada, namun solusinya bukanlah melalui jalan kekerasan atau gerakan separatisme. Justru, kekerasan hanya akan memperburuk kondisi di Papua dan menghambat pembangunan yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jalan terbaik adalah kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk membangun Papua yang lebih baik dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masa depan anak-anak Papua adalah masa depan yang damai dan sejahtera, tanpa harus dibebani narasi palsu tentang “kolonialisme” yang hanya memperkeruh suasana. Anak-anak Papua, seperti anak-anak di seluruh Indonesia, memiliki hak untuk tumbuh dalam kedamaian, pendidikan yang layak, dan kesehatan yang baik. Pahlawan sejati bagi Papua adalah mereka yang mencintai perdamaian, yang bekerja keras untuk membawa perubahan positif, dan yang mempersatukan bangsa dalam cita-cita bersama, yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan semangat persatuan, Papua tetap teguh dalam bingkai NKRI, bukan karena paksaan, melainkan karena itulah satu-satunya jalan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Papua. Papua NKRI harga mati, bukan sekadar semboyan, melainkan komitmen bersama untuk menjaga keutuhan dan membangun negeri dari Sabang hingga Merauke.



