suarabersama.com, Jakarta – Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap maraknya informasi provokatif dan berita bohong (hoax) yang beredar di media sosial dan platform daring lainnya.
Seiring dengan mendekatnya hari penting bagi bangsa, banyak pihak berupaya memanfaatkan momen ini untuk menyebarkan isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. Pihak berwenang, termasuk Badan Cyber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kepolisian Republik Indonesia, telah mengeluarkan peringatan agar publik lebih selektif dalam menerima informasi.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita yang belum terverifikasi. Penting untuk selalu memeriksa sumber informasi dan berpegang pada berita dari media yang terpercaya,” ujar Juru Bicara BSSN.
Beberapa bentuk provokasi yang sering muncul meliputi fitnah terhadap calon pemimpin, penyebaran rumor yang tidak berdasar, serta informasi yang menyesatkan tentang agenda pelantikan. Para ahli komunikasi juga mengingatkan agar pengguna media sosial lebih cerdas dalam menyaring konten yang mereka bagikan, demi menjaga stabilitas sosial menjelang pelantikan.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat sipil akan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya literasi digital. Diharapkan, dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara mengenali hoax, mereka dapat berkontribusi pada terciptanya suasana yang aman dan kondusif.
Mari bersama-sama menjaga kedamaian dan integritas pemilu dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Waspadalah, dan pastikan setiap informasi yang kita terima adalah akurat dan dapat dipertanggungjawabkan



