Jakarta, Suarabersama.com – Anggota Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Heni Mulyati, mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melawan hoaks, terutama di grup percakapan, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam podcast bertajuk “Disinformasi di Pilkada” yang diselenggarakan oleh Perludem, Heni menekankan pentingnya klarifikasi untuk menghadapi informasi palsu.
“Strateginya dengan cara langsung kasih klarifikasi atau lewat personal,” ucap Heni dalam podcast bertajuk, “Disinformasi di Pilkada” yang digelar oleh Perludem di Jakarta, Kamis (24/10).
Heni menyoroti kerentanan hoaks yang menyebar di grup tertutup, seperti grup keluarga dan alumni, yang tidak dapat diakses oleh publik. Hal ini memerlukan pendekatan khusus untuk menangkal informasi yang salah.
“Memang agak sulit untuk kami masuk ke sana. Jadi, perlu strategi khusus,” tambahnya. Strategi yang diusulkan meliputi edukasi masyarakat di wilayah tersebut serta melibatkan mereka dalam memberikan klarifikasi terhadap hoaks yang beredar.
Heni juga mencatat bahwa selama tahun 2023, Mafindo menemukan sekitar 1.290 hoaks terkait pemilu, yang dapat mempengaruhi keputusan pemilih. “Dampaknya tentu sangat banyak, karena pemilu mempengaruhi pilihan masyarakat terhadap kandidat,” jelasnya.
Dengan meningkatnya potensi disinformasi, Heni menyerukan masyarakat untuk aktif melawan hoaks, mengingat setiap wilayah pasti menginginkan kandidat terbaiknya terpilih. “Berbagai cara digunakan, dan ini menjadi celah untuk penyebaran disinformasi,” pungkasnya.
(HP)