Jakarta, Suarabersama.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pada kuartal II tahun 2024, wilayah Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di Indonesia jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah tersebut mencapai angka 8,45 persen, menjadikannya yang tertinggi di seluruh nusantara pada periode tersebut.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan hasil yang bervariasi. Menurutnya, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan yang melebihi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2024. “Wilayah Kalimantan tumbuh sebesar 5,22 persen, Sulawesi 6,07 persen, Bali dan Nusa Tenggara 6,84 persen, serta pertumbuhan tertinggi di wilayah Maluku dan Papua sebesar 8,45 persen,” paparnya dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin, 5 Agustus 2024.
Edy Mahmud mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku dan Papua serta Sulawesi sebagian besar didorong oleh sektor industri pengolahan. Di sisi lain, pertumbuhan di Bali dan Nusa Tenggara didorong oleh perkembangan di sektor pertambangan dan penggalian. Sementara itu, DKI Jakarta tetap menjadi pusat utama pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. Pembangunan ekonomi di Jakarta sangat dipengaruhi oleh sektor jasa keuangan, perdagangan, dan konstruksi.
Di wilayah Sumatera, pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh Sumatera Utara. Sumber utama pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara meliputi perdagangan, pertanian, kehutanan, perikanan, serta sektor konstruksi. Sementara itu, di Pulau Sulawesi, Sulawesi Selatan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan sektor utama seperti pertanian, kehutanan, perikanan, industri pengolahan, dan perdagangan.
Meski berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif, kontribusi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan masih sangat dipengaruhi oleh Pulau Jawa. “Kontribusi wilayah Jawa terhadap PDB triwulan II 2024 sebesar 57,04 persen,” ujar Edy, menambahkan bahwa Pulau Jawa tetap mendominasi perekonomian Indonesia dengan persentase kontribusi yang signifikan.
(XLY)
