Jakarta – Pemerintah Albania resmi memperkenalkan Diella, sistem kecerdasan buatan yang kini diangkat sebagai “Menteri AI”. Langkah ini menjadikan Albania negara pertama di dunia yang menghadirkan kecerdasan buatan sebagai bagian dari jajaran kabinet.
Dilansir media setempat, Diella sebelumnya merupakan asisten digital di platform layanan publik e-Albania, membantu warga mengurus berbagai administrasi. Kini, Diella diberi mandat khusus mengawasi proses pengadaan publik, dengan tujuan menciptakan sistem yang lebih transparan, cepat, dan bebas dari korupsi.
Meski menyandang sebutan menteri, status Diella masih bersifat simbolis. Konstitusi Albania tetap mengatur bahwa jabatan menteri hanya bisa dipegang manusia. Karena itu, peran Diella terbatas dan tetap berada di bawah pengawasan pejabat manusia.
Kehadiran “menteri AI” pertama di dunia ini menuai pro dan kontra. Pendukung menilai langkah Albania sebagai inovasi berani untuk memberantas korupsi, sementara pihak yang kritis menyebutnya sekadar pencitraan politik.
Beberapa negara lain sebelumnya juga memiliki pejabat khusus yang mengurus kebijakan AI, seperti Uni Emirat Arab dengan Menteri Negara untuk Kecerdasan Buatan. Namun jabatan itu tetap diisi manusia. Albania kini menjadi yang pertama benar-benar menghadirkan AI sebagai figur menteri.
Apakah Diella akan menjadi simbol digital belaka, atau mampu memberi perubahan nyata dalam tata kelola pemerintahan? Albania kini telah menorehkan sejarah dengan menggabungkan politik dan teknologi di level kabinet.
(HP)