Jakarta, Suarabersama.com – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mencatatkan pencapaian gemilang pada kuartal II 2024 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp 29,9 triliun, mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 29,5 triliun. Kinerja positif ini menunjukkan keberhasilan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.
Dalam konferensi pers daring pada Kamis, 25 Juli 2024, Direktur Utama BRI, Sunarso, menyoroti bahwa hasil positif ini tidak terlepas dari komitmen kuat BRI dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM melalui penyaluran kredit yang terkelola dengan baik. Total penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.336,78 triliun, di mana UMKM menyumbang sebesar 81,96% dari total tersebut, mencerminkan fokus BRI untuk memperkuat sektor ini sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Selain itu, total aset BRI juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 9,45%, mencapai Rp 1.997,37 triliun. Pertumbuhan ini memberikan landasan yang kokoh bagi BRI untuk terus memperluas jangkauan layanannya dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Sunarso juga menekankan bahwa manajemen risiko kredit BRI telah terbukti efektif, dengan rasio non performing loan (NPL) yang terjaga pada level rendah sebesar 3,05%. Lebih lanjut, coverage ratio untuk NPL mencapai lebih dari 2 kali lipat, menunjukkan kehati-hatian dalam pengelolaan risiko kredit yang menjadi salah satu kunci keberhasilan stabilitas keuangan BRI.
Secara terpisah, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI mencatat pertumbuhan yang signifikan mencapai Rp 1.389,66 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) yang mencapai 63,17%, memberikan dukungan kuat terhadap net interest margin (NIM) yang mencatatkan angka sebesar 7,64%. Hal ini mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan dana serta meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap layanan BRI.
Dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 25,13% dan Cost Income Ratio (CIR) sebesar 41%, BRI juga menunjukkan keseimbangan yang baik antara pertumbuhan yang agresif dan kehati-hatian dalam pengelolaan biaya operasional.
Secara keseluruhan, kinerja positif BRI pada kuartal II 2024 tidak hanya mencerminkan keberhasilan dalam mencapai target finansial yang ambisius, tetapi juga komitmen yang kokoh dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor UMKM serta pengelolaan risiko yang baik. Langkah-langkah ini membuktikan BRI sebagai salah satu motor penggerak utama dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
(XLY)