Jakarta, Suarabersama.com – Pada hari ketiga kunjungannya ke Indonesia, Kamis (5/9), Paus Fransiskus menjalani tiga agenda penting. Setelah menyambangi Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus bertolak Ke gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk bertemu dengan para penerima manfaat dari berbagai program amal yang berada di bawah naungan KWI.
Dalam pertemuan yang diadakan di aula Henry Soetio, gedung KWI di Jalan Cut Mutia, Jakarta Pusat, pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut berinteraksi dengan orang-orang sakit, penyandang disabilitas, serta mereka yang kurang mampu.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunjamin, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kunjungan Paus Fransiskus adalah membawa pesan kemanusiaan dan persaudaraan.
“Kami berharap kunjungan Fransiskus ke Indonesia bisa menjadikan Indonesia sebagai agen persaudaraan kemanusiaan di Asia.” tuturnya.
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, menyoroti hubungan antara Vatikan dan Islam di Indonesia. Menurut Suharyo, Vatikan memiliki ketertarikan mendalam untuk mempelajari Islam di Indonesia yang dianggap memiliki karakteristik unik.
“Para pemimpin Islam di Indonesia banyak diundang dan menjadi pembicara dalam acara-acara yang digelar oleh Vatikan. Karena Islam di Indonesia itu berbeda. Jadi itu menarik untuk saudara-saudara kita di Eropa, khususnya untuk Vatikan.” ujarnya.
Suharyo juga menekankan pentingnya simbol kerukunan di Indonesia yang tercermin dari berdirinya Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta secara berdampingan. Menurutnya, kunjungan Paus Fransiskus ini adalah bentuk apresiasi terhadap semangat persaudaraan yang terus dirawat di Indonesia.
“Kunjungan ini juga untuk menghargai dan mendorong agar persaudaraan untuk terus dirawat dan dikembangkan.” Jelasnya.
Direncanakan Paus akan memimpin Misa Akbar sore hari ini Pukul 17.00 WIB di GBK dan diikuti sekitar 90.000 orang jemaat.
(SO)
