Suara Bersama

Kunjungan Raja Yordania: Momentum Perluas Kerja Sama Ekonomi Indonesia Yordania

Jakarta, Suarabersama.com – Kunjungan Raja Abdullah II ke Indonesia disebut pengamat sebagai momentum perluas Kerja Sama Ekonomi Indonesia Yordania. Peluang investasi dan ekspor dua arah terbuka lebar. ‘

Pengamat ekonomi dari Universitas Jember, Adhitya Wardhono PhD, menyoroti pentingnya kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ibn Al Hussein dari Kerajaan Yordania Hasyimiah ke Indonesia. Ia menilai momen ini sebagai kesempatan emas untuk memperluas Kerja Sama Ekonomi Indonesia Yordania yang saling menguntungkan. Kunjungan tersebut juga mempertegas ikatan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade antara kedua negara.

Menurut Adhitya, kedatangan Raja Yordania ini dapat menggeser fokus hubungan bilateral yang sebelumnya didominasi isu politik, khususnya Palestina. Kini, arah hubungan dapat lebih berorientasi pada aspek ekonomi dan investasi dua arah. Potensi peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Yordania menjadi sorotan utama dalam analisisnya.

Pernyataan ini disampaikan Adhitya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu (16/11), menanggapi dinamika hubungan internasional. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari kunjungan tingkat tinggi ini. Hal ini diharapkan mampu membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak di masa mendatang.

Peluang Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Kunjungan Raja Yordania membuka peluang signifikan untuk memperbesar volume perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Yordania. Data menunjukkan kinerja ekspor Indonesia ke Yordania mencapai sekitar 704,66 juta dolar AS pada tahun 2024. Angka ini menandakan potensi kenaikan yang substansial dalam nilai ekspor Indonesia ke Yordania beberapa tahun terakhir.

Adhitya Wardhono menjelaskan bahwa pasar Yordania, beserta kawasan sekitarnya, mulai menunjukkan relevansi yang meningkat bagi Indonesia. Meskipun demikian, impor Indonesia dari Yordania pada tahun 2023 tercatat sekitar 190,72 juta dolar AS. Perdagangan dua arah ini masih relatif kecil, menunjukkan adanya ruang luas untuk penguatan hubungan.

Penguatan hubungan bisa dilakukan melalui peningkatan ekspor Yordania ke Indonesia atau melalui peningkatan investasi dua arah. Realisasi investasi Yordania ke Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu berkisar 4,43 juta dolar AS pada Kuartal IV/2024. Ini menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk menarik lebih banyak investasi dari Yordania ke sektor-sektor strategis di Indonesia.

Yordania sebagai Gerbang Pasar Timur Tengah

Indonesia memiliki skala ekonomi yang jauh lebih besar, menjadikannya mitra utama potensial yang menawarkan akses pasar lebih luas bagi investor Yordania. Di sisi lain, Yordania memiliki keunggulan strategis sebagai hub ke Timur Tengah bagi Indonesia. Posisi strategis ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat rantai pasok, ekspor, dan investasi lintas kawasan.

Adhitya menjelaskan bahwa Yordania berfungsi sebagai pintu gerbang yang strategis menuju pasar Timur Tengah dan dunia Barat. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas jangkauan ekspor produknya. Meskipun bukan destinasi ekspor utama secara langsung, Yordania berperan sebagai jembatan penting.

Produk Indonesia dapat dire-ekspor dari Yordania ke pasar kawasan lainnya seperti Irak, Palestina, dan Mesir. Kedekatan Yordania dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa juga membuka akses pasar yang lebih besar. Ini memungkinkan produk Indonesia untuk bersaing di pasar global dengan lebih efektif.

Potensi ini memungkinkan Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Timur Tengah secara signifikan. Selain itu, hal ini juga dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Memanfaatkan Yordania sebagai hub adalah strategi cerdas untuk diversifikasi pasar ekspor.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five − four =