Suara Bersama

Konflik Israel Iran Memanas, Ini Dampaknya ke RI

Jakarta, Suarabersama.com – Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah dinilai dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian global, meskipun hubungan dagang Indonesia dengan kedua negara tersebut relatif kecil. Para pelaku usaha dalam negeri kini bersikap lebih hati-hati dalam menghadapi potensi efek lanjutan dari konflik tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan bahwa konflik yang melibatkan dua negara besar di Timur Tengah ini bisa memicu gejolak di sektor energi global dan logistik, yang secara tidak langsung akan turut mempengaruhi aktivitas ekonomi dan bisnis di Indonesia.

“Kita kan kalau perdagangan dengan Israel dan Iran sangat minim, sangat kecil. Tapi karena dia mempengaruhi perekonomian global, ya kena ke kita juga,” kata Shinta saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Menurutnya, dampak utama yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan naiknya harga minyak dunia dan biaya logistik internasional. Kedua hal itu menjadi indikator penting dalam operasional usaha, terutama sektor industri dan distribusi.

“Pengaruhnya lebih karena dampak ekonomi global. Harga minyak, logistik, semuanya bisa terdampak. Jadi dia mempengaruhi ekonomi global, kemudian mempengaruhi Indonesia,” jelas Shinta.

Meski begitu, ia belum bisa memastikan seberapa besar skala pengaruh konflik ini terhadap iklim usaha dalam negeri karena konflik baru saja meletus. Pihaknya masih terus mencermati perkembangan situasi geopolitik dan tren ekonomi internasional.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie menilai bahwa konflik ini juga membawa tantangan tersendiri dalam pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke wilayah Timur Tengah. Menurutnya, aspek keamanan pekerja migran harus menjadi perhatian utama di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung.

“Tantangannya ialah tentu kita mesti hati-hati mengirim pelanggan kerja kita ke Timur Tengah,” ujar Anindya.

Kendati demikian, Anindya tetap optimistis. Ia mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja Indonesia masih terbuka lebar di berbagai kawasan lain, dan para pengusaha tidak serta-merta melihat konflik ini sebagai penghalang utama dalam ekspansi pasar tenaga kerja.

“Tenaga kerja kita dibutuhkan di mana-mana. Masih banyak kawasan lain yang bisa jadi tujuan, dan kita tetap harus percaya bahwa setiap tantangan bisa dicari jalan keluarnya,” imbuhnya.

Konflik bersenjata antara Israel dan Iran, yang sudah menewaskan tokoh-tokoh militer penting dan menghancurkan sejumlah infrastruktur strategis, tidak hanya menimbulkan krisis kemanusiaan, tapi juga mengguncang stabilitas ekonomi dan energi dunia, termasuk negara-negara yang tidak terlibat langsung dalam perang.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × three =