Jakarta — Pembangunan kawasan inti pemerintahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, terus menunjukkan progres signifikan. Otorita IKN menargetkan penyelesaian pembangunan kompleks perkantoran utama, termasuk Istana Negara dan Istana Garuda, pada pertengahan tahun depan.
“Fasilitas utama seperti Istana Negara, lapangan upacara, dan gedung Sekretariat Negara saat ini sudah dapat difungsikan, lengkap dengan bangunan pendukungnya,” ujar Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto dalam rapat bersama Komisi II DPR pada 22 April 2025.
Selain gedung pemerintahan, berbagai sarana penunjang juga telah tersedia, mulai dari minimarket, tempat makan, ATM, vending machine, hingga kantor pos. Ekosistem ini disiapkan untuk mendukung fungsi IKN sebagai pusat pemerintahan yang terintegrasi dengan aktivitas ekonomi dan sosial.
Di sisi hunian, sebanyak 36 rumah jabatan menteri dan sejumlah tower hunian bagi ASN, Paspampres, Polri, serta BIN sudah dibangun. Jika seluruh 47 tower ASN rampung, kapasitas hunian akan mampu menampung hingga 8.410 pegawai. Rencananya, 30 tower tambahan akan dibangun hingga 2028 dengan daya tampung 5.400 ASN tambahan.
Namun, hingga kini, baru pegawai Otorita IKN yang resmi pindah dan mulai berkantor sejak 1 Maret 2025. Proses relokasi ASN secara menyeluruh masih belum berjalan. Menteri PAN-RB Rini Widyantini menyatakan belum ada instruksi dari Presiden Prabowo Subianto terkait jadwal pemindahan ASN.
“Penyesuaian organisasi di kementerian dan lembaga masih terus berjalan. Kami akan lakukan penyaringan ulang pada 2026 agar pemindahan ASN ke IKN sejalan dengan struktur dan prioritas pemerintahan baru,” terang Rini dalam rapat di Kompleks Parlemen Senayan.
Sementara itu, antusiasme masyarakat terhadap IKN terus meningkat. Sejak 27 Maret hingga 5 April 2025, tercatat lebih dari 64 ribu orang telah mengunjungi kawasan IKN, datang dari berbagai daerah dan bahkan mancanegara.
