Jakarta – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tengah menyiapkan ribuan hektare lahan untuk memperkuat pasokan bahan pangan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah di Tanah Air.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan TNI AD terhadap salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milik TNI AD, untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (BGN),” kata Maruli saat rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN), sebagaimana disampaikan dalam siaran pers pada Minggu (2/11).
Maruli menuturkan bahwa sejak tiga bulan terakhir, dirinya telah memperkirakan adanya kenaikan harga bahan pangan akibat meningkatnya permintaan daging, telur ayam, serta aneka sayuran dan buah, seiring bertambahnya jumlah SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia segera menginstruksikan jajarannya agar mengoptimalkan lahan-lahan milik TNI AD untuk ditanami berbagai komoditas pangan serta melakukan budidaya ternak ayam, khususnya ayam petelur.
“Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam,” tegas perwira tinggi berbintang empat itu.
Menanggapi hal ini, Wakil Kepala BGN, Nanik Deyang, mengungkapkan keyakinannya bahwa kontribusi TNI AD akan sangat membantu kelancaran program MBG.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI-AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG,” tutur Nanik.
Nanik menambahkan, seiring bertambahnya jumlah dapur MBG yang beroperasi, kebutuhan bahan pangan tentu akan meningkat dan berpotensi mendorong naiknya harga di pasaran.
“Sehingga, dengan pasokan yang mencukupi, harga pangan akan stabil,” ujarnya yakin.
Sebagai tambahan informasi, sejumlah lahan milik TNI telah mulai digarap sejak beberapa bulan terakhir. Beberapa contohnya yakni lahan seluas 206 hektare di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektare di Takokak, Cianjur; 100 hektare di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektare di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektare di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektare di Cibenda, Sukabumi.
Dalam pelaksanaannya, TNI AD tidak bekerja sendiri. Mereka juga menggandeng ratusan petani muda untuk mengelola dan mengembangkan lahan-lahan pertanian tersebut. (*)



