Suara Bersama

Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Bunuh Diri, Tingkatkan Kekuatan Serang Militer Korea Utara

Jakarta, Suarabersama.com – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah memerintahkan produksi massal pesawat nirawak (drone) bunuh diri, yang dirancang untuk menyerang musuh dengan membawa bahan peledak dan menabrakkannya ke target. Perintah tersebut disampaikan setelah Kim menyaksikan uji coba sistem persenjataan terbaru negara itu pada Kamis (14/11), yang melibatkan drone darat dan laut yang diproduksi oleh Kompleks Teknologi Udara Tak Berawak (UATC) Korea Utara.

Menurut laporan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Jumat (15/11/2024), Kim Jong Un menegaskan pentingnya segera membangun sistem produksi skala penuh dan mempercepat pengembangan teknologi drone bunuh diri untuk memperkuat kemampuan serang militer negara itu. “Pesawat nirawak ini akan menjadi komponen kekuatan serang yang mudah digunakan, dengan biaya produksi rendah namun efektif dalam misi serangan presisi,” ujar Kim dalam pernyataannya.

Drone bunuh diri yang diuji coba dalam pengujian terbaru dikatakan telah menunjukkan kemampuan untuk terbang dengan tepat menuju sasaran setelah mengikuti jalur yang telah ditentukan. Uji coba tersebut menampilkan bahwa drone ini dapat digunakan untuk menyerang target di darat maupun di laut, memberikan Korea Utara kemampuan yang lebih besar untuk menanggapi ancaman musuh di berbagai medan pertempuran.

Para ahli militer mengatakan bahwa drone bunuh diri Korea Utara memiliki kemiripan dengan pesawat nirawak serupa buatan Israel dan Rusia, seperti “HAROP” dan “Lancet-3”. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa Pyongyang mungkin telah memperoleh teknologi ini melalui aliansi yang semakin erat dengan Rusia, yang kemungkinan besar mendapatkan teknologi serupa dari Iran.

Dalam pidatonya, Kim Jong Un juga menekankan pentingnya mengintegrasikan sistem drone tanpa awak ini dengan strategi militer yang lebih luas. “Pengembangan sistem perangkat keras tanpa awak adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan daya serang militer kita,” kata Kim.

Perkembangan ini menambah ketegangan di kawasan Asia Timur, di mana Korea Utara terus meningkatkan uji coba senjata meskipun dihadapkan pada sanksi internasional dari PBB. Selain pengembangan drone bunuh diri, Korea Utara juga terus menguji kemampuan rudal balistiknya yang semakin canggih. Sebelumnya, pada Oktober 2024, Pyongyang meledakkan jalan dan rel kereta api yang menghubungkannya dengan Korea Selatan, sebagai bagian dari provokasi militer yang lebih luas.

Dengan langkah ini, Korea Utara semakin menunjukkan tekadnya untuk memperkuat kemampuan militernya, meskipun dunia terus mengecam tindakan-tindakan agresif tersebut. Pengembangan drone bunuh diri ini diperkirakan akan menjadi ancaman baru bagi keamanan regional, khususnya bagi negara-negara tetangga seperti Korea Selatan dan Jepang, serta bagi Amerika Serikat yang terus memperhatikan perkembangan militer di kawasan tersebut.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + twelve =