Suara Bersama

Ketegangan Kawasan Timur Tengah Memuncak: AS Kirim B-52 ke Qatar

Jakarta, Suarabersama.com – Citra satelit terbaru, seperti dilansir Iran International, Jumat (8/11/2024), menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah memindahkan enam pesawat pengebom berat B-52 ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, sebagai bagian dari pengerahan pasukan dan persiapan menghadapi kemungkinan eskalasi konflik dengan Iran. Pengerahan ini terjadi setelah ketegangan meningkat di kawasan Timur Tengah menyusul serangan udara Israel terhadap target-target militer Iran pada 26 Oktober lalu, yang menewaskan lima orang.

Pesawat B-52, yang dikenal dengan kemampuannya untuk membawa amunisi dalam jumlah besar, menjadi salah satu aset udara terkuat AS dan dipindahkan semakin dekat ke wilayah Iran. Hal ini mengindikasikan bahwa AS bersiap untuk meningkatkan tekanan militer di kawasan tersebut dalam menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Direktur Proyek Informasi Nuklir, Hans Kristensen, melalui akun media sosialnya, mengonfirmasi pengerahan pesawat B-52 AS tersebut di Al Udeid, sebuah pangkalan udara utama AS di Qatar. Kristensen mengatakan, “Keenam pesawat pengebom B-52 USAF ada di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Gambar luar biasa pada hari ini via teman-teman kita di Planet Labs.”

Selain itu, AS juga telah mengirim lebih dari 100 pasukan dan mengerahkan sistem pertahanan udara THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) serta puluhan jet tempur untuk melindungi sekutu-sekutu mereka di kawasan tersebut. Media lokal Israel, Haaretz, melaporkan bahwa setidaknya 12 jet tempur F-15E telah dipindahkan ke Yordania untuk memperkuat pertahanan kawasan dan menanggapi potensi serangan dari Iran, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel pada September lalu.

Pengerahan ini juga terkait dengan upaya AS dan sekutunya untuk membangun pertahanan terhadap serangan rudal dari Iran. Haaretz mengungkapkan bahwa pengerahan pasukan dan pesawat tempur sebelumnya telah membantu Yordania, bersama Angkatan Udara Israel dan negara-negara lainnya, dalam mencegat serangan Iran ke Israel pada 13 April 2024, yang melibatkan puluhan rudal jelajah dan drone serta rudal balistik.

Tensi di kawasan semakin meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar pertahanan udara Iran pada bulan lalu. Sebagai balasan, Iran telah bersumpah akan melancarkan serangan balasan. Amerika Serikat, dalam langkah pencegahan, telah mengerahkan kapal perang USS Lincoln dan sejumlah kapal penghancur rudal di Laut Merah dan Laut Mediterania, untuk mengantisipasi potensi ancaman dari Iran.

Peningkatan kehadiran militer AS di Timur Tengah, termasuk pengiriman pesawat B-52, mencerminkan kekhawatiran atas kemungkinan konfrontasi yang lebih besar di kawasan tersebut. Ketegangan yang terus berkembang antara Israel dan Iran, ditambah dengan keterlibatan kekuatan internasional, berpotensi membawa dampak lebih luas terhadap stabilitas kawasan dan dinamika geopolitik global.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 4 =