Jakarta, suarabersama.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) M72 yang saat ini tengah berlangsung aman bagi para partisipan. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons kekhawatiran publik terkait keamanan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat, Bill Gates.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, mengatakan bahwa seluruh tahapan uji klinik vaksin M72 dilakukan dengan standar profesional dan pengawasan ketat dari berbagai lembaga, baik nasional maupun internasional.
“Seluruh proses diawasi langsung oleh WHO, BPOM, Kementerian Kesehatan, serta para ahli vaksin TBC dari dalam dan luar negeri,” ujar Aji, Kamis (8/5).
Aji menjelaskan bahwa uji klinik vaksin dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengujian pada hewan, kemudian dilanjutkan ke fase pertama pada manusia dalam skala kecil (20–50 orang), fase kedua dengan 200–300 partisipan, dan fase ketiga dengan skala besar yang melibatkan puluhan ribu partisipan dari berbagai negara.
“Fase ketiga ini merupakan tahap terakhir sebelum vaksin dinyatakan layak untuk digunakan secara luas,” tegasnya.
Vaksin M72 dirancang untuk mencegah TBC paru pada orang dewasa yang memiliki infeksi TB laten dan tidak terinfeksi HIV. Kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal 2000-an dan menunjukkan hasil keamanan yang menjanjikan dalam studi sebelumnya.
Indonesia termasuk salah satu dari enam negara yang terlibat dalam uji klinik fase akhir vaksin ini, bersama dengan Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Indonesia sendiri menyumbang sebanyak 2.095 partisipan dari total keseluruhan 20.081 peserta uji klinik global. Uji coba di Indonesia telah dilaksanakan di sejumlah institusi ternama seperti RSUP Persahabatan, RSUI, RS Islam Cempaka Putih, serta Fakultas Kedokteran UI dan Unpad.
“Rekrutmen partisipan telah resmi ditutup pada 16 April 2025, dan saat ini prosesnya sudah memasuki tahap akhir,” ujar Aji.
Uji coba ini ditargetkan selesai pada tahun 2028. Kemenkes menyatakan keterlibatan Indonesia mencerminkan komitmen nasional dalam upaya global memerangi TBC—penyakit menular yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.
(HP)