Jakarta, Suarabersam.com – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman, Selasa (29/10/2024), mengingatkan masyarakat tentang risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan pestisida, terutama dalam konteks kontaminasi pada buah anggur Shine Muscat di Thailand dan Malaysia. Aji menjelaskan bahwa setiap jenis pestisida memiliki risiko yang berbeda bagi kesehatan manusia, tergantung pada senyawa kimia yang terkandung, jumlah asupan residu, dan lama paparan.
“Dampak kesehatan akibat paparan pestisida dalam jangka waktu lama dan dosis tinggi bisa cukup serius, termasuk gangguan kinerja endokrin serta fungsi hati dan ginjal,” ungkapnya. Aji menambahkan bahwa pestisida dengan efek sistemik diserap oleh tanaman dan dapat beredar dalam jaringan tanaman, sehingga residunya bisa bertahan di dalam buah meskipun telah dicuci.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa pestisida non-sistemik bekerja di permukaan tanaman, sehingga residunya lebih mudah dihilangkan melalui pencucian. Namun, jika terpapar dalam dosis yang tinggi dan jangka waktu lama, residu tersebut tetap berisiko menimbulkan gangguan neurologis dan hormonal.
Aji juga memberikan beberapa saran bagi masyarakat dalam mengolah sayur dan buah-buahan. Ia menyarankan untuk mencuci buah dengan air mengalir atau merendamnya dalam larutan garam atau cuka untuk mengurangi residu pestisida. Selain itu, ia merekomendasikan untuk memilih produk buah organik yang tidak menggunakan pestisida serta memilih buah yang bisa dikupas.
“Masyarakat juga perlu memeriksa label untuk mengetahui negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan, yang memberikan penjelasan mengenai pengelolaan pestisida oleh perusahaan penghasil buah,” tambahnya.
Dengan informasi ini, Kemenkes berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya memilih dan mengolah makanan dengan aman untuk mencegah risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat paparan pestisida.
(HP)
