Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, proyek LRT Jabodebek telah membawa nama baik Indonesia ke tingkat internasional. LRT Jabodebek, yang diresmikan pada 28 Agustus 2023, kini menjadi tulang punggung transportasi di kawasan Jabodebek, menghubungkan 18 stasiun sepanjang 44,3 kilometer.
Proyek LRT Jabodebek dikembangkan dengan integrasi moda transportasi lainnya seperti Commuter Line, Jak Lingko, TransJakarta, Bis Kita, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal ini menjadikan LRT sebagai solusi transportasi terpadu untuk wilayah aglomerasi Jabodebek.
Risal menambahkan bahwa kesuksesan proyek ini tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi dengan Oriental Consultant Global (OC Global), yang bertindak sebagai konsultan supervisi. Khususnya, OCG berperan penting dalam pembangunan 10 jembatan bentang panjang, termasuk long span Kuningan yang dikenal memiliki bentang jembatan kantilever seimbang terpanjang di dunia untuk jalur kereta api.
LRT Jabodebek dirancang sebagai upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di wilayah Jabodebek. Dengan pengoperasiannya, LRT diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas dan memberikan pilihan transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat.
“Kementerian Perhubungan melalui DJKA berkomitmen terus meningkatkan sistem perkeretaapian perkotaan agar memberikan lebih banyak dampak positif kepada masyarakat pengguna kereta api,” tutur Risal.
Pengakuan Terhadap Kualitas Infrastruktur Indonesia
Penghargaan Outstanding Civil Engineering Achievement Award dari Japan Society of Civil Engineers ini membuktikan bahwa proyek-proyek infrastruktur Indonesia tidak hanya bermanfaat secara lokal tetapi juga memiliki kualitas yang diakui secara internasional. Hal ini menjadi motivasi bagi DJKA dan Kemenhub untuk terus mengembangkan sistem transportasi yang lebih baik di masa depan.
Dengan penghargaan ini, proyek LRT Jabodebek tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga menjadi contoh sukses kolaborasi internasional dalam pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.
