Suara Bersama

Kemenag Dorong Kolaborasi Tokoh Agama untuk Menekan Konflik dan Radikalisme

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menekankan pentingnya dakwah yang mengedepankan harmoni dan kedamaian sebagai upaya menangkal intoleransi dan radikalisme.

Dilansir dari Antara, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan SDM, Ismail Cawidu, menyampaikan hal ini di Lombok, NTB, Minggu (9/11), bertepatan dengan menjelang peringatan Hari Toleransi Internasional (16 November), sebagai momentum memperkuat persatuan melalui dakwah.

“Kementerian Agama pada seluruh lini, mulai dari kecamatan sampai ke pusat itu sudah melancarkan berbagai macam program, khususnya yang mendorong para tokoh agama, dari agama apapun, untuk mengedepankan dakwah-dakwah yang menyejukkan,” ujar Ismail.

Ia menekankan perlunya kerja sama antartokoh agama untuk membangun toleransi dengan mengedepankan kebersamaan dan harmoni, terutama saat membahas isu kecil yang berpotensi memicu intoleransi.

Ismail menambahkan, indeks kerukunan beragama Indonesia pada 2024 tercatat 76,47, naik 0,45 poin dibandingkan 2023, dengan target mencapai 70 poin pada 2026. Meski tren positif terlihat, tantangan tetap ada, termasuk kasus intoleransi dan sikap umat beragama yang belum moderat di beberapa wilayah.

Sejalan dengan itu, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Moderasi Beragama, yang mengamanatkan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber). Sekber bertujuan memperkuat koordinasi penguatan moderasi beragama di tingkat kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen + fourteen =