Suara Bersama

Kelompok separatis OPM tidak bersedia akui serang Guru hingga tewas di Yahukimo

suarabersama.com-Kelompok separatis bersenjata OPM tidak bersedia mengakui telah melakukan penyerangan terhadap seorang Guru hingga tewas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.  Peristiwa itu terjadi pada Jum’at, (10/10/2025).

Sebby Sambom, selaku juru bicara TPNPB tidak bersedia mengakui pihaknya sebagai pelaku pembunuhan terhadap seorang Guru tersebut, menolak pernyataan Polda Papua yang menuding kelompok mereka sebagai pelaku pembunuhan.

Sebby berkilah, bahwa pihaknya hanya bertanggung jawab atas aksi pembakaran sejumlah kios di Pasar Lama Yahukimo, karena mereka meyakini kios-kios itu dibangun oleh intelijen TNI untuk memantau aktivitas mereka. “Kami tidak menyakiti orang asli Papua,” ucap Sebby berdalih melalui pesan tertulis, pada Senin (13/10/2025).

Dia tidak mengakui bahwa pihaknya sebagai pelaku pembunuhan terhadap seorang Guru bernama Melani Wamea (31 Tahun) yang merupakan asli Papua karena hingga sekarang belum ada laporan dari milisi TPNPB Kodap XVI Yahukimo terkait hal itu.  Sebby berdalih, TPNPB hanya fokus melakukan aksi terhadap aparat TNI-Polri dan tidak menargetkan warga asli Papua.

Sebelumnya, seorang Guru bernama Melani Wamea (OAP) ditemukan meninggal dunia dengan bekas luka tikam di sejumlah bagian tubuh, saat hendak mengikuti kegiatan penanaman pohon di kawasan perbukitan di belakang sekolah, Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.  Melani berencana menyusul rombongan murid dan Guru lain yang telah dulu tiba di lokasi penanaman pohon.

Melani sempat memperoleh pertolongan medis di Wamena, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangka Jayapura, namun dinyatakan tewas setibanya di Jayapura.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Cahyo Sukarnito, menyatakan bahwa milisi TPNPB diduga kuat sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut. Dugaan ini muncul berdasarkan keterangan saksi mata yang melihat dua orang tak dikenal membawa busur dan senjata tajam di jalur menuju bukit, lokasi korban ditemukan.  “Dari hasil penyelidikan sementara, kelompok OPM diduga kuat berada di balik insiden ini,” kata Cahyo dalam pernyataan tertulisnya.

Ia menambahkan, setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tim gabungan dari Polda Papua langsung memulai proses penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. “Penyelidikan masih berlangsung. Mohon doa agar pelaku segera tertangkap,” ucapnya. (” “)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five − two =