Jakarta, Suarabersama.com – Negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar, tengah melobi Amerika Serikat (AS) untuk mencegah Israel menyerang fasilitas minyak Iran. Mereka khawatir serangan tersebut akan memicu balasan dari proksi Teheran yang dapat mengancam instalasi minyak di kawasan tersebut.
Tiga sumber dari wilayah Teluk mengungkapkan bahwa sebagai langkah untuk menghindari terjebak dalam konflik, negara-negara tersebut telah menolak izin bagi pesawat Israel untuk melintasi wilayah udara mereka dalam melakukan serangan. Mereka telah menyampaikan kekhawatiran ini kepada Washington.
“Kami akan berada di tengah-tengah perang rudal. Ada kekhawatiran serius, terutama jika serangan Israel menargetkan instalasi minyak Iran,” kata salah satu sumber, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/10/2024).
Mereka menilai bahwa serangan semacam itu dapat berdampak pada pasar minyak global, terutama bagi China, yang merupakan konsumen utama minyak Iran.
Sumber lainnya menambahkan bahwa jika harga minyak melonjak hingga US$120 per barel akibat konflik, dampaknya akan sangat merugikan ekonomi AS dan dapat memengaruhi peluang Kamala Harris dalam pemilihan presiden mendatang.
Meskipun negara-negara Teluk telah memperkuat sistem pertahanan rudal mereka, pendekatan utama yang diambil adalah diplomasi. Mereka ingin memberi sinyal kepada Iran bahwa mereka tidak bermaksud menjadi ancaman, sambil tetap berupaya menjaga keamanan instalasi minyak di kawasan.
(HP)
