Suara Bersama

Kecam Provokasi OPM, Tokoh Adat Papua Minta Warga Tidak Terhasut

Jakarta, Suarabersama.com – Tokoh Adat Papua, Herman Yoku dengan tegas mengutuk berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurutnya, OPM secara konsisten memicu ketegangan dan kekerasan di berbagai wilayah Papua belakangan ini. Herman Yoku mengecam OPM karena sering kali menggunakan provokasi yang berujung pada kerusuhan, serta telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang serius dengan tindakan pembunuhan dan penindasan terhadap warga sipil. Menurutnya, tindakan OPM yang mengatasnamakan perjuangan kemerdekaan Papua tidak mencerminkan keinginan seluruh masyarakat Papua, karena tidak semua orang Papua mendukung gerakan separatis tersebut.

“OPM banyak melakukan pelanggaran HAM dengan membunuh masyarakat sipil dengan dalil memperjuangkan kemerdekaan Papua, padahal tidak semua orang Papua ingin merdeka,” tutur Herman, Jumat (19/7/2024).Herman menegaskan bahwa OPM telah memperdaya masyarakat Papua untuk mengarahkan mereka menyerang pemerintah. Padahal, menurutnya, mayoritas masyarakat Papua adalah orang-orang yang mencintai kedamaian.

Dirinya menyerukan kepada OPM untuk menghentikan semua aksi kekerasan. “Percuma berjuang namun masih membunuh sesama orang Papua,” ujarnya.

Herman Yoku tokoh-tokoh terkemuka dari Papua, bersatu dalam ajakan untuk seluruh lapisan masyarakat Papua agar selalu menjaga kondusifitas demi mewujudkan Papua yang aman dan maju. Hal yang sama disampaikan pleh Ali Kabiay yang merupakan Tokoh Pemuda Papua, ia mengutuk keras sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang menurutnya hanya akan merugikan masyarakat Papua secara keseluruhan. Ali Kabiay menegaskan bahwa tindakan kekerasan tersebut berpotensi menciptakan dampak negatif yang besar bagi Bumi Cenderawasih. Oleh karena itu, Ali Kabiay mendukung sepenuhnya langkah-langkah tegas dari aparat keamanan untuk menangani OPM, dengan tujuan utama menciptakan kedamaian di Papua.

“Silakan aparat bertindak, karena kami tidak ada kaitannya dengan kelompok itu,” kata Ali.

Sebelumnya pada Selasa, 16 Juli 2024 Operasi gabungan Satgas Yonif RK 753/AVT/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala berhasil meringkus tiga anggota OPM di Kampung Karubate, Mulia, Puncak Jaya.

“Operasi gabungan Satgas Yonif RK 753/AVT/Satgas Elang IV dan Satgas Mandala IV pada 16 Juli 2024 berhasil menindak tegas 3 orang anggota OPM di Kampung Karubate, Mulia, Puncak Jaya,” pernyataan Kependam XVII /Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Candra mengungkapkan bahwa ketiga anggota OPM yang ditangkap adalah bagian dari kelompok Teranus Enumbi, yang dikenal karena kekejamannya dalam melancarkan teror terhadap masyarakat sipil dan aparat keamanan. Dia menjelaskan situasi terkini di Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah setelah terjadi kerusuhan yang dipicu oleh provokasi dan tewasnya tiga anggota OPM tersebut.

Candra menekankan bahwa aparat keamanan akan terus meningkatkan penjagaan di sekitar lokasi tersebut. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan susulan serta untuk melindungi keselamatan dan keamanan masyarakat di daerah tersebut.

“Aparat TNI-Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Sekaligus penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM,” jelasnya. (Hni)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − three =