Jakarta, Suarabersama.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, hingga 29 Juni 2025, total luas lahan yang terbakar mencapai 308 hektare lebih.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur, menyebutkan bahwa wilayah Kabupaten Kampar menjadi daerah terdampak paling luas, yakni mencapai 72 hektare. “Total lahan terbakar hingga akhir Juni ini adalah 308 hektare, belum termasuk sejumlah titik api yang masih dalam proses pemadaman,” ujar Jim Ghafur, Selasa (1/7), dikutip dari Detik.com.
Selain Kampar, sejumlah daerah lain juga mengalami dampak kebakaran cukup besar. Di antaranya:
-
Rokan Hulu dengan 67 hektare
-
Bengkalis 31 hektare
-
Dumai 30 hektare
-
Rokan Hilir 25 hektare
-
Pelalawan 21 hektare
Sementara itu, beberapa wilayah lain seperti Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Siak, Pekanbaru, Kepulauan Meranti, dan Kuantan Singingi juga melaporkan adanya kebakaran, meskipun dengan skala yang lebih kecil.
Untuk menangani situasi tersebut, BPBD Riau telah mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia, termasuk bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna menjangkau titik-titik kebakaran yang sulit diakses melalui jalur darat. “Saat ini, proses pemadaman masih berlangsung di beberapa wilayah seperti Kampar, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu,” tambah Jim Ghafur.
Pemerintah daerah terus mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, mengingat dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Peningkatan kewaspadaan juga dilakukan melalui patroli udara dan pemantauan hotspot secara intensif.
(HP)



