Suara Bersama

Kampanye Akbar: Khofifah Pamer Prestasi Selama Pimpin Jatim

Jakarta, Suarabersama.com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, mengadakan kampanye akbar di Stadion Jember Sport Garden (JSG), Kabupaten Jember, pada Minggu (10/11).

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk nelayan, buruh, petani, guru, kiai, dan santri, untuk bersatu dan memenangkan pasangan Khofifah-Emil dalam Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang.

Khofifah juga menyampaikan berbagai pencapaiannya selama memimpin Jawa Timur pada periode 2019-2024. Ia menegaskan bahwa salah satu keberhasilannya adalah menurunkan angka kemiskinan ekstrem, serta menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

“Pertumbuhan investasi di Jawa Timur juga cukup baik, sehingga karyawan dan buruh juga lebih sejahtera. Termasuk juga capaian dalam bidang Industri manufaktur di Jawa Timur meningkat melalui target nasional,” kata Khofifah.

Kemudian, Emil Dardak dalam orasi politiknya menyebut Khofifah merupakan Gubernur Jawa Timur yang mendapatkan pengakuan tingkat internasional.

Ia menuturkan Khofifah merupakan salah satu perempuan yang masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Khofifah juga ditetapkan sebagai gubernur terbaik di Indonesia.

“Pesan kita tentunya 27 November jangan tidak hadir ke TPS, hadirlah ke TPS, salurkan suara. Kami tentu berharap masyarakat menyalurkan suara untuk nomor urut 2 di pemilihan gubernur,” kata Emil.

Warga Jember tampak antusias mengikuti kampanye akbar Khofifah-Emil. Ketua Tim Pemenangan Provinsi (TPP) Khofifah-Emil, Boedi Priyo Soeprayitno, mengatakan massa yang hadir pada kampanye hari ini tercatat mencapai 55.000 orang.

“Tadi yang hadir dari prediksi 40.000 ribu ternyata lebih, sekitar 55.000 ribu. Alhamdulillah kampanye berjalan lancar,” tuturnya.

Ia mengatakan Jember merupakan kabupaten dengan masyarakat yang heterogen, sehingga Khofifah dan Emil bisa menjaring suara dari berbagai elemen masyarakat.

“Saya rasa masyarakat Jember heterogen. Ada dari sisi pondok, nelayan, petani, jadi heterogen sekali,” tuturnya.

hni

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × four =