Jakarta, Suarabersama.com – Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) membantah adanya dugaan intervensi dalam kegiatan diskusi yang digelar mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Isu tersebut muncul setelah beredarnya video yang menunjukkan kehadiran prajurit TNI AD di sekitar lokasi acara.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan, kehadiran Babinsa dari Koramil Ngaliyan, Sertu Rokiman, adalah bagian dari tugas rutin sebagai aparat kewilayahan.
“Babinsa juga tidak pernah memanggil mahasiswa keluar kampus untuk menemuinya. Ini menunjukkan bahwa tugas yang dilakukannya sudah sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagai aparat teritorial,” jelas Wahyu dalam keterangannya, Rabu (16/4).
Wahyu menegaskan bahwa Sertu Rokiman hanya berada di depan area kampus dan tidak pernah memasuki ruang acara atau forum diskusi yang berlangsung.
Terkait adanya seseorang yang disebut sebagai intelijen dalam video yang beredar, TNI AD memastikan individu tersebut bukan merupakan anggota TNI.
“Kami tegaskan, orang dalam video tersebut bukan anggota kami. Kehadiran Babinsa pun hanya satu orang, dan itu pun berada di luar forum diskusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan komitmen TNI dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat, termasuk civitas akademika. Ia menegaskan bahwa TNI menghormati kebebasan akademik dan tidak memiliki kepentingan mencampuri urusan internal perguruan tinggi.
“TNI juga berkomitmen menjaga sinergi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk civitas akademika, demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” tutup Wahyu.
(HP)



