Jakarta, Suarabersama.com – Ajakan demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) ramai beredar di media sosial. Aksi ini disebut diinisiasi oleh kelompok bernama Revolusi Rakyat Indonesia.
Sejumlah pihak merespons seruan tersebut. Anggota DPR Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina, menyatakan penyampaian aspirasi merupakan bagian dari iklim demokrasi yang sehat. “Kalau buat kami sendiri kami menghargai upaya masyarakat. Mereka bebas untuk melakukan ekspresi,” ujarnya. Ia menambahkan, DPR sudah menyiapkan mekanisme penyaluran aspirasi melalui Badan Aspirasi Masyarakat.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustofa. Menurutnya, demonstrasi adalah hak rakyat yang sah dalam sistem demokrasi. “Itu suatu hak dan wajar dalam alam demokrasi. Hal tersebut juga disampaikan ke DPR kan juga rumah rakyat,” kata Saan. Ia menegaskan DPR siap berdialog dengan massa aksi yang datang menyampaikan tuntutan.
Sementara itu, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan pihaknya juga akan menggelar demonstrasi dengan isu berbeda pada 28 Agustus 2025. Menurutnya, puluhan ribu buruh akan turun ke jalan, baik di depan Gedung DPR maupun Istana Negara.
Di sisi lain, Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap, membantah keterlibatan organisasinya dalam aksi 25 Agustus. Ia menegaskan nama kelompoknya dicatut pihak tertentu. “Kami menegaskan kelompok kami tidak terlibat dalam aksi tersebut,” tegasnya.
(HP)
