Jakarta, Suarabersama.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengungkap adanya infiltrasi kelompok teroris ISIS dalam aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Solo dan Kendal pada Agustus 2025.
Katim Semarang Raya Satgaswil Jateng Densus 88/AT AKP Yusuf mengatakan kelompok tersebut memanfaatkan media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram, untuk menyusup ke kelompok anarko yang banyak beranggotakan pelajar SMP dan SMA.
“Mereka masuk lewat propaganda di medsos, lalu melakukan pemetaan, pendekatan, hingga perekrutan dan doktrinasi. Akhirnya anak-anak ini dibaiat untuk diarahkan ke aksi kekerasan,” ujar Yusuf, Senin (8/9).
Kepala Unit Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Satgaswil Jateng Densus 88 Kompol Ghofar menambahkan, kelompok radikal kini memang menyasar anak-anak karena lebih sulit dilakukan deradikalisasi dibanding orang dewasa. Salah satunya, seorang siswa kelas 2 SMP di Jateng bahkan diketahui aktif menyebarkan propaganda ISIS setelah direkrut via media sosial.
Menanggapi hal ini, Ketua TP PKK Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin (Ning Nawal) menyatakan siap berkolaborasi memberikan literasi digital kepada para orang tua agar bisa memantau aktivitas daring anak-anak. Selain radikalisme, PKK juga akan fokus mencegah ancaman lain seperti judi online dan penyalahgunaan narkoba.
(HP)