Suara Bersama

Indonesia Siapkan Putaran Lanjutan Negosiasi Tarif Dagang dengan AS, Delegasi Segera Dikirim

Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat posisi dalam negosiasi dagang dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif resiprokal. Setelah menyampaikan dokumen negosiasi awal, Indonesia kini bersiap mengirim delegasi untuk menjalani putaran kedua pembicaraan langsung di Washington pekan depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan perwakilan dagang AS, Jamieson Greer, di sela-sela forum OECD di Paris berjalan konstruktif. “Greer memberikan apresiasi terhadap proposal Indonesia dan melihatnya sebagai landasan yang kuat untuk pertimbangan lebih lanjut dari pihak Amerika,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu malam, 4 Juni 2025.

Airlangga menegaskan bahwa negosiasi ini penting untuk menjaga akses perdagangan Indonesia di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS, terutama di bawah administrasi Presiden Donald Trump. “Delegasi Indonesia akan berangkat minggu depan ke Washington guna melanjutkan dialog secara langsung,” katanya.

Target Rampung dalam 60–90 Hari

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menambahkan bahwa diskusi teknis sebenarnya sudah berjalan secara daring antara tim Indonesia dan Amerika Serikat. Ia menyebut bahwa negosiasi ini ditargetkan rampung dalam kurun waktu maksimal 90 hari, sejak kebijakan penundaan tarif diumumkan pada 9 April 2025. “Mudah-mudahan bisa selesai dalam 60 hari, atau paling lambat 8 Juli,” jelasnya.

Menurut Susiwijono, respons dari United States Trade Representative (USTR) cukup positif, dan Indonesia termasuk dalam 18 negara yang dinilai progresif dalam proses ini. “Diskusi berjalan terbuka dan responsnya sejauh ini membangun,” ujarnya.

Reformasi Kebijakan Domestik

Sebagai langkah mendukung proses negosiasi, pemerintah juga menyiapkan pembentukan tiga satuan tugas (satgas) baru. Yakni Satgas Deregulasi, Satgas PHK, dan Satgas Perundingan Indonesia-AS. Semua kerangka pembentukan satgas telah disusun dan tengah diajukan ke Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan pengesahan.

“Pembentukan ketiga satgas ditargetkan selesai pekan ini. Ini bagian dari upaya terintegrasi pemerintah untuk memperkuat posisi dalam negosiasi,” kata Susiwijono. Langkah diplomatik ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Indonesia dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional di pasar internasional, khususnya dalam menghadapi kebijakan dagang proteksionis.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 2 =